Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Mengintip Minat Baca Masyarakat Indonesia di Peringatan Hari Buku Sedunia 23 April

Mengintip Minat Baca Masyarakat Indonesia di Peringatan Hari Buku Sedunia 23 April © mili.id

Ilustrasi/iStock

Surabaya, mili.id - Setiap 23 April diperingati sebagai Hari Buku Sedunia atau World Book Day.

Hari tersebut ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tanggal 23 April 1995 di Catalunya, Spanyol.

Baca juga: May Day 2024 di Surabaya, Polisi Tindak 136 Motor hingga Truk Buruh Pakai ETLE

Perayaan pertama kali digagas seorang penulis asal Valencia, Vicente Clavel Andrés.

Ia mencetuskan perayaan itu untuk mengenang beberapa penulis asal Spanyol yang telah wafat, salah satunya penyair terkenal asal Inggris pada era Renaisans, William Shakespeare.

William Shakespeare meninggal dunia pada tanggal 23 April 1616. Sehari sebelumnya, Miguel de Cervantes, penulis populer asal Spanyol yang identik dengan karyanya Don Quixote telah menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 22 April 1616.

Selain itu, tanggal 23 April memperingati wafatnya Inca Garcilaso de La Vega dan Josep Pla dan kelahiran Maurice Druon, Manuel Mejia Vallejo, dan Halldor Laxness.

Oleh sebab itu, UNESCO menetapkan Hari Buku Sedunia pada tanggal 23 April.

Hari Buku Sedunia memiliki tujuan utama untuk meningkatkan minat membaca masyarakat.

Melalui peringatan ini, salah satu pendiri Hari Buku Sedunia, Baroness Gail Rebuck menekankan bahwa membaca merupakan kegiatan yang menyenangkan dan mampu mengubah kehidupan.

Baca juga: 23 April World Book Day, Minat Baca Buku di Indonesia Masih Rendah

Minat Baca Masyarakat Indonesia

Menurut hasil riset yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional Indonesia (Perpusnas) dan PT Indekstat Konsultan Indonesia yang dikeluarkan pada Desember 2024 lalu, minat baca masyarakat Indonesia masuk dalam kategori sedang.

Diketahui, Nilai Tingkat Gemar Membaca mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yakni dari 66,70 menjadi 72,44. Peningkatan kegemaran membaca masyarkat Indonesia naik seiring dengan naiknya Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM).

Nilai IPLM Tahun 2024 disebut sebesar 73,52, atau naik sebesar 5,9 persen dibandingkan Tahun 2023 yaitu 69,42. Nilai tersebut telah melampaui target Renstra Perpustakaan Republik Indonesia (2020-2024) yaitu sebesar 15,00 pada tahun 2024.

Kajian IPLM dilakukan dengan mengumpulkan data unit perpustakaan dari seluruh Dinas Perpustakaan Provinsi/Kab/Kota. Sedangkan survei TGM menggunakan kuesioner online memperoleh 174.226 responden yang merupakan masyarakat berusia 10-69 tahun.

Selain IPLM dan TGM, Perpusnas dan Indekstat juga melakukan kajian Perpustakaan Umum dan Sekolah (KPUS) yang mengukur kondisi aktual perpustakaan umum dan sekolah berdasarkan kriteria Standar Nasional Perpustakaan (SNP).

Survei KPUS itu dilakukan terhadap 3.060 unit perpustakaan umum dan sekolah. Seluruh kajian dilakukan di 38 Provinsi dan 514 kabupaten atau kota yang tersebar di Indonesia.

Hingga kini, belum ada lembaga yang mengeluarkan hasil riset atau penelitian terbaru, terkait minat baca masyarakat Indonesia di Tahun 2025.

 

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait