Baktiono/Foto:mili/roy
Mili.id - Pengerjaan proyek box culvert yang tidak sesuai dengan spek diimbau dilakukan pembongkaran.
Begitu kata Baktiono, Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, menyikapi proyek box culvert di Surabaya yang pengerjaanya dinilai tidak maksimal.
Baca juga: Warga Balas Klumprik Surabaya Ajukan Pembangunan Box Culvert ke Anggota DPRD
Menurutnya, proyek yang dikerjakan asal-asalan membahayakan warga dan pengguna jalan. Dikatakan, spek box culvert seperti, pemberian sirtu di bawah box, kemiringan beton, itu speknya ada semua.
Namun, bila dikerjakan dengan benar, sambung Baktiono maka tidak akan sulit. “Harus dibongkar, jika perlu Dinas Pekerjaan Umum panggil kontraktornya,” ujar Baktion.
Ia menerangkan, kemiringan pemasangan box culvert sangat penting, hal itu untuk menunjukkan kemana arah air mengalir, ke kanan atau kiri?
Karenanya, ia mendesak Pemkot memanggil dinas terkait proyek box culvert.
Baca juga: Pembangunan Box Culvert di Surabaya Diminta Dipercepat
“Kalau arahnya ke kanan ya harus miring ke kanan berapa derajat, nah kalau salah kemiringannya maka aliran air didalam box culvert akan meluber keluar, dan mengakibatkan banjir disekitar proyek. Kasihan kan warga sekitarnya,” tutur Baktiono.
Baktiono menerangkan, saat ini ada penambahan anggaran di Dinas Pekerjaan Umum Kota Surabaya sebesar Rp40 miliar untuk pembangunan mengatasi banjir, termasuk pembangunan box culvert.
Nah, kata Baktiono, box culvert harus segera dipasang utamanya disejumlah tempat, yang mana jika terjadi genangan air. Maka surutnya akan lama.
Baca juga: Warga Dukuh Kupang Surabaya Nikmati Air Bersih Lagi Usai 3 Hari Kelimpungan
Apalagi, amburadulnya beberapa proyek box culvert sudah dicek langsung Wawali Surabaya, Armuji. “Box culvert berfungsi untuk menampung air dan mengalirkannya ke arah laut." ujarnya.
"Terpenting saat pengerjaan, dibawah box culvert harus di lubang-lubangi, fungsi lubang ini untuk meresap air yang masuk ke tanah. Jadi kalau ada pengerjaan box culvert dikerjakan asal-asalan saya minta di bongkarx,” demikian pungkas Baktiono.
Editor : Redaksi