Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Digitalisasi Aset Warisan Budaya Teknologi Lewat Mocap, ITS Raih Pendanaan DataCite

Digitalisasi Aset Warisan Budaya Teknologi Lewat Mocap, ITS Raih Pendanaan DataCite © mili.id

Tim Peneliti ITS meraih pendanaan DataCite (Foto: Humas ITS for mili.id)

Surabaya, mili.id - Tim Peneliti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meraih pendanaan DataCite setelah berhasil mendigitalisasi aset warisan budaya teknologi melalui Mocap.

Kemajuan teknologi mendorong kemudahan dalam mengekspresikan berbagai hal, termasuk budaya. Hal itu diwujudkan Tim Peneliti ITS dengan memanfaatkan teknologi motion capture (mocap) untuk melestarikan warisan tari tradisional Indonesia.

Baca juga: ITS Gandeng Arizona State University, Kolaborasi Bidang Semikonduktor di Indonesia

Ketua Tim Peneliti ITS, Imam Wahyudi Farid mengungkapkan, dengan pendanaan DataCite Global Access Fund (GAF) sebesar 17.250 euro, timnya membangun repositori data mocap gerakan tari tradisional yang komprehensif dan mudah diakses.

"Repositori dirancang menggunakan infrastruktur DataCite untuk memastikan kemudahan penemuan dan kutipan data yang tepat," ujar Imam, Kamis (15/5/2025).

Dosen Departemen Teknik Elektro Otomasi ITS itu menjelaskan, dalam proyek ini tim peneliti ITS melakukan penangkapan data gerak 12 tarian tradisional di Indonesia.

Pengumpulan data diawali dengan merekam gerakan penari tradisional dengan alat sensor mocap.

"Proses ini melibatkan lembaga budaya dan akademi tari serta pegiat budaya di Indonesia untuk mengumpulkan data berbagai tarian, seperti tari Remo dan Jathilan," ungkapnya.

Untuk memberikan akses data yang inklusif, Imam menambahkan bahwa data disimpan dalam bentuk BioVision Motion Capture atau BioVision Hierarchy (BVH) yang dapat diterjemahkan ke dalam berbagai karakter.

"Data BVH dapat dikembangkan sesuai kebutuhan seperti film, gim, animasi 3D, hingga penelitian gerak. Hal itu berguna bagi akademisi, animator maupun pegiat budaya," ujar dia.

Imam memaparkan, data yang disimpan juga dihubungkan pada repositori dengan metadata, termasuk Digital Object Identifier (DOI) untuk setiap set data dan fungsi pencarian lanjutan.

Baca juga: Robot Anjing ITS dengan Kecerdasan Buatan, Bisa Petakan Lingkungan dan Bencana Alam

Dengan sistem ini, pengguna dari berbagai belahan dunia dapat menemukan, mengutip, dan memanfaatkan data secara lebih efisien.

"Sehingga konten dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat global," imbuhnya.

Proyek ini pun menggaet beberapa mitra interdisipliner dengan menyatukan para ahli akademis dan teknologi, serta seniman, koreografer, dan praktisi budaya.

Kemitraan tersebut turut mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-17, tentang kemitraan untuk mencapai tujuan.

Imam menyampaikan harapannya agar ITS dapat menjadi pelopor digitalisasi aset warisan budaya yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Baca juga: Alumnus Matematika ITS Ciptakan Teknologi Riset Otak Berbasis EEG

"Penelitian ini juga dapat memperkaya repositori dengan pengetahuan kontekstual dan wawasan kreatif, serta memajukan penerapan teknologi mocap dalam pelestarian budaya," tandasnya.

Tim Peneliti ITS ini beranggotakan beberapa dosen, mahasiswa dan alumni dari departemen lain, yaitu Nugrahardi Ramadhani (dosen Desain Komunikasi Visual/DKV), Fardani Annisa Damastuti (alumnus S3 Teknik Komputer), Dini Adni Navastara (dosen Teknik Informatika).

Kemudian Mochammad Fachri (mahasiswa S3 Teknik Komputer), dan Didit Prasetyo (dosen DKV).

Penelitian ini tidak hanya berkontribusi pada pelestarian budaya lokal, tetapi juga mendorong pemahaman lintas budaya global.

 

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait