Suasana di Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso (Foto: Dok. Istimewa)
Bondowoso, mili.id - Komandan Batalyon 514/SY Bondowoso, Letkol Inf Mohammad Ibrahim Sidik Soulisa buka suara soal penyanderaan 3 anggota TNI oleh warga Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso.
Menurutnya, penyanderaan tersebut terjadi akibat kesalahpahaman. Mengingat keberadaan TNI di lokasi bukan untuk pelarangan, tapi melakukan pemetaan lahan yang akan dikerjasamakan antara PTPN XII dengan Koperasi Yon 514.
Baca juga: Gempa M 3,6 Guncang Bondowoso Hari Ini, Rumah Warga Situbondo Terdampak
"Pemetaan lahan tersebut merupakan upaya TNI untuk mendukung program Ketahanan Pangan Nasional dan melibatkan masyarakat," ungkap dia, Sabtu (17/5/2025).
Dia menyenbut, penyamderaan terhadap 3 anggota TNI itu berawal kesalahpahaman antara warga dan anggota TNI hingga berujung cekcok.
"Sehingga Kepala Desa Kaligedang mencoba melakukan mediasi. Namun situasi tidak terkendali karena banyaknya warga yang datang ke balai desa," terang dia.
Dia menegaskan, begitu situasi di kantor Desa Kaligedang tidak terkendali, dirinya langsung turun ke lokasi untuk melakukan upaya mediasi dengan ratusan warga.
"Setelah negosiasi alot, tiga anggota TNI yang disandera akhirnya dibebaskan, meskipun di antaranya mengalami luka," terang dia.
Baca juga: Pria Pencari Kroto asal Bondowoso Ditemukan Tewas dalam Sumur Tua di Situbondo
Sementara Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono mengatakan, begitu mendapat informasi kejadian, pihaknya terus melakukan langkah persuasif untuk meredam situasi di lapangan.
"Suasana Desa Kaligedang hingga saat ini sudah mulai kondusif. Mengingat kami bersama TNI langsung turun ke lokasi kejadian," ujar Harto Agung.
Menurutnya, saat turun ke lokasi kejadian pascabentrok, pihaknya bersama TNI menemui warga Desa Kaligedang untuk berdialog, musyawarah dan memberikan pemahaman.
"Kami langsung menemui warga di Kaligedang untuk mengajak berdialog dan musyawarah, mengingat bentrok itu terjadi karena kesalahpahaman," bebernya.
Baca juga: Sound Horeg di Bondowoso Roboh Timpa Dua Anak
Camat Ijen, Wisnu Hartono menyampaikan bahwa kejadian berawal saat warga yang hendak membuat kegiatan siskamling di lahan milik BUMN perkebunan dengan izin kepala desa Kaligedang.
Namun pendirikan posko itu tidak diizinkan pihak BUMN perkebunan ini. Pelarangan itu berujung bentrokan antara warga dengan anggota TNI yang berada di lokasi.
Warga kemudian ramai-ramai menggeruduk anggota TNI. Tiga anggota TNI lalu disandera. Satu di antaranya terluka.
Editor : Narendra Bakrie