Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Universitas Ciputra Ajak Masyarakat Surabaya Bergerak Lewat Speed to Prevent Run

Universitas Ciputra Ajak Masyarakat Surabaya Bergerak Lewat Speed to Prevent Run © mili.id

Event Speed to Prevent Run yang digelar Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra (UC) di Surabaya

Surabaya, mili.id - Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra (FK UC) menyelenggarakan program olahraga publik bertajuk "Speed to Prevent Run" bersama masyarakat Surabaya pada Minggu (18/5/2025) pagi.

Dosen FK UC sekaligus ketua penyelenggara acara, dr. Raden Roro Shinta Arisanti mengatakan, kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye Exercise is Medicine (EIM) yang ditargetkan untuk 1.000 peserta dari berbagai kalangan.

Baca juga: Saat Mahasiswa UHW Perbanas Tanam Pohon Mangrove di Surabaya

"Acara ini bukan sekadar event lari biasa. Kami membuka tiga pilihan jarak, yaitu 3 kilometer, 5 kilometer, dan 10 kilometer. Kegiatan ini didesain agar semua orang, termasuk pemula bisa berpartisipasi," jelas dia.

Menurutnya, di zaman modern ini, gaya hidup masyarakat cenderung pasif. Kebiasaan malas gerak (mager) kian mengkhawatirkan dan menjadi salah satu penyebab utama menurunnya kualitas kesehatan masyarakat.

"Banyak studi menunjukkan bahwa masyarakat urban kini semakin jarang bergerak, terjebak dalam rutinitas yang minim aktivitas fisik—mulai dari duduk seharian di depan komputer, kurang berolahraga, hingga pola tidur yang terganggu," tambahnya.

Akibatnya, berbagai penyakit kronis seperti hipertensi, obesitas, hingga gangguan metabolik semakin meningkat pada usia produktif. Oleh sebab itu, jarak lari yang disediakan ada tiga macam agar masyarakat pemula bisa berpartisipasi.

Baca juga: Wujud Nyata Komitmen ESG, TPS Dirikan Bank Sampah Gotong Royong

"Kita ingin menjangkau masyarakat yang biasanya mager. Karena itu kami buka dari jarak 3 kilometer agar semua bisa ikut. Prinsipnya sederhana, bikin mereka suka dulu. Kalau sudah suka, olahraga bisa jadi kebiasaan yang bertahan lama," terangnya.

Shinta menekankan bahwa bergerak adalah bentuk perawatan diri yang paling mendasar. Gerakan ringan sekalipun mampu meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, memperbaiki kualitas tidur, dan membantu meredakan stres.

"Gerak juga membantu tubuh lebih rileks dan terhindar dari ketegangan yang seringkali muncul karena tekanan sehari-hari," jelasnya.

Baca juga: Gelar Teater Musikal, Cara UC Surabaya Cegah Krisis Kesehatan Mental Gen Z

Sehingga, kegiatan seperti "Speed to Prevent Run" menjadi pengingat penting bahwa kesehatan bisa dimulai dari langkah kecil dan konsisten.

Tidak harus menjadi atlet atau mengikuti tren, cukup temukan rasa suka dalam bergerak, dan biarkan tubuh menjadikannya kebiasaan sehat.

"Dengan melibatkan 1.000 peserta, acara ini diharapkan menjadi awal dari perubahan gaya hidup masyarakat bahwa bergerak itu menyenangkan, bermanfaat, dan harus menjadi bagian dari keseharian kita," pungkasnya.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait