Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Zonasi Pegawai, Imam Dukung Sisi Positifnya, Namun Masih Beri Catatan

Zonasi Pegawai, Imam Dukung Sisi Positifnya, Namun Masih Beri Catatan © mili.id

Mili.id - Imam Syafi'i, Politisi Partai NasDem mendukung rencana Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang ingin menempatkan wilayah kerja pegawai Pemkot dekat dengan tempat tinggal mereka.

"Saya mendukung itu." kata Imam.

Imam menilai, penempatan itu bisa mengoptimalkan kinerja mereka. Mengingat pegawai Pemkot adakalanya sering lembur, baik di kantor dinas, kecamatan bahkan tingkat kelurahan.

"Saya melihat sisi positifnya,  bayangkan kalau lembur. Padahal rumahnya jauh sekali. Pasti kepikiran, dan tidak bisa optimal. Apalagi yang perempuan." ujar Imam.

Kendati begitu, ia mengingatkan pegawai Pemkot jangan malas-malasan melaksanakan amanahnya, bila telah dipindah dekat rumahnya. "Misalnya, berangkat nanti, nanti itu jam berapa? atau pulang cepat-cepetan karena dekat rumah." tukas Imam.

Untuk itu, BKD harus melakukan seleksi, mana PNS yang rapot dan kinerjanya baik. Sehingga yang dipilih merupakan orang yang tepat. "Mereka ini bagian dari reward.
Tapi setelah dipindah juga harus dipantau, diawasi dan diavaluasi. Kalau kinerjanya makin baik, ini bisa jadi model di tempat lain." terang Imam.

Seiring berjalannya waktu, ternyata kinerja yang bersangkutan malah jelek. Anggota Komisi A ini menyarankan program ini tidak usah dilanjutkan. "Maka, PNS yang sudah dipindah dekat rumahnya dikembalikan ke tempat semula. Bahkan kalau perlu lebih jauh lagi." kata Imam

Hal demikian, sambung Imam bisa memberikan semacam warning kepada pihak lainnya, untuk mempertahankan kinerjanya agar tidam turun.

"Contoh kalau lurah misalnya di wilayah bagian Surabaya barat, tapi ditempatkan  bagian timur, dari pucuk ke pucuk dan lurahnya perempuan, bagaimana dia bisa optimal. Kalau dia masih memikirkan keluarganya yang jauh." beber Imam.

Maka dengan dekat rumahnya. Imam meyakini lurah bisa melayani warganya 24 jam dan bisa cepat membuat keputusan. "Kalau sekarang, warga butuh tanda tangan lurah, lurahnya pulang, yang ada stafnya. Kan baru nunggu besok." terang Imam.

"Sehingga pelayanan  kurang optimal, dengan di dekatkan dengan tempat tinggalnya. Isebagai salah satu solusi." demikian tegas Imam.

Baca juga: Dewan Kota Surabaya Tekankan Pelayanan Pemerintah Harus Lebih Baik

Editor : Redaksi



Berita Terkait