Jurubicara F Demokrat-NasDem Elok Cahyani/Foto: Bambang LP
Mili.id - Fraksi Demokrat-NasDem DPRD Kota Surabaya menyebut, banyak orang tua memperjuangkan putra-putrinya agar diterima di sekolah negeri, karena sistem zonasi.
"Para orang tua siswa yang domisilinya jauh dari sekolah negeri mengalami stress, khawatir putra-putrinya tidak diterima di sekolah negeri." kata jurubicara Fraksi Demokrat-Nasdem, Elok Cahyani saat membacakan pandangan akhir terkait rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kota Surabaya 2021.
Untuk itu, F- Demokrat Nasdem mendesak Pemkot mencarikan solusinya, tanpa harus melakukan diskriminasi terhadap warga yang jauh dari sekolah negeri. Sehingga berlomba-lomba berjuang agar putra putrinya dapat diterima di sekolah negeri.
Baca juga: Dalih Diana soal Penahanan Ijazah ketika Dipanggil Disnakertrans Jatim
Rapat Paripurna pandangan akhir terkait rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kota Surabaya 2021/Foto:Irwan
"Bahkan tidak mustahil para orang tua siswa cenderung meminta tolong kepada oknum-oknum pejabat agar putra-putrinya bisa lolos di dalam proses penerimaan siswa baru." ujar jurubicara
Hal ini, menurut Fraksi Demokrat-NasDem, dinilai kurang baik dalam menjalankan amanah Undang-undang Dasar 1945. Yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Maka, ke depannya, Fraksi Demokrat NasDem mendesak Pemkot, mampu memprediksi angka kelahiran di tahun ini. Sekaligus menyiapkan fasilitas sekolah pada 6 tahun mendatang, bahwa kebutuhan SD negeri jumlahnya sesuai dengan angka kelahiran.
"Dan ini mutlak tugas pemerintah kota yang wajib dan harus mampu mempersiapkan fasilitasi ruang siswa, bangku sekolah dan tenaga guru guna memberikan layanan kepada seluruh anak negeri di kota Surabaya." terang Elok.
Fraksi Demokrat-NasDem juga menekankan, siswa yang akan melanjutkan di SMP negeri, tentunya pemerintah kota harus mampu memprediksi dan mengkalkulasi kebutuhan ruang siswa yang harus masuk di sekolah SMP negeri.
"Demikian pula pemerintah kota juga harus mampu berkoordinasi dengan pemerintah provinsi di dalam menyiapkan ruang fasilitas para siswa yang akan menduduki sekolah SMA negeri atau SMK negeri." ujar Elok.
Hal ini, bertujuannya agar tidak terjadi penurunan angka partisipasi sekolah, bagi para siswa untuk bersekolah dari lulusan SD jangan sampai mengalami penurunan jumlah SMP.
"Dan jangan pula terjadi penurunan jumlah SMA alias putus sekolah." tegas Elok.
Lebih lanjut, Fraksi Partai Demokrat NasDem menyatakan konsistensinya mendukung dan mendesak pembuat kebijakan agar masalah pendidikan anak-anak Surabaya jangan bikin para orang tua siswa stres. Karena putra putrinya tidak dapat menikmati fasilitas pendidikan sekolah negeri.
"Mari kita bangun paradigma baru, bangun sistem pendidikan yang tidak menolak siswa, tapi siswa dapat bersekolah di sekolah negeri, karena kita semua bijak menyikapi persoalan pendidikan arek-arek suroboyo, (sebagai) calon penerus bangsa Indonesia." beber Elok.
Sementara, kebijakan yang perlu kita pikirkan bersama adalah, bagaimana anak anak kita semua harus cerdas, pintar dan mampu menghadapi persaingan global.
"Kita harus meniru seperti layaknya kota-kota di Jepang, bahwa sekolah mencari siswa dan bukan siswa mencari sekolah." demikian paparan Fraksi Demokrat-NasDem.
Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi ke Kantor Polisi, Kawal Laporan Penahanan Ijazah 31 Karyawan
Editor : Redaksi