Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Bersama Eros Djarot, STIKOSA AWS Bedah 'Yang Penting Viral'

Bersama Eros Djarot, STIKOSA AWS Bedah 'Yang Penting Viral' © mili.id

Eros Djarot

Mili.id - Produksi konten fenomenal dengan mengedepankan 'yang penting viral' di media sosial, agar dikonsumsi masyarakat pengguna gawai di era digital, dibahas dalam Dialog Kebangsaan Bersama Eros Djarot sang politisi, seniman musik dan film serta budayawan, di kampus STIKOSA – AWS.

Djarot mengatakan, konten fenomenal tersebut, merupakan bagian buah karya proyeksi dari kerja perilaku para orang tua atau generasi sebelumnya yang selama ini dilakukannya.

Kemudian, generasi muda merefleksikan apa yang diketahui, ditangkap, lalu diungkapkan berdasarkan pengalaman empiriknya. Sedangkan perkembangan teknologi menurut Djarot merupakan keniscayaan yang tidak dapat dibendung.

Baca juga: Usai Freestyle di Depan Pemkot Mojokerto, Konten Kreator Racing ini Minta Maaf



“Kalau saya sih nggak sebegitu resah, ya anak - anak sekarang itu kan produknya kita - kita. Ya begitulah kita saat ini, kalau kita melihat kualitas kebudayaan kita sebagai bangsa, salah satu yang dapat kita lihat ya karya konten di media sosial anak-anak kita sekarang. Kalau saya bersikap, berikan mereka ruang dan tawarkan budaya kebhinekaan negeri kita dengan sebaik – baiknya dengan gaya dan imajinasi generasi sekarang, sehingga mereka bisa memilihnya yang terbaik,” ungkap Djarot yang punya nama asli Soegeng Rahardjo Djarot. 

“Karena anak – anak jaman sekarang mengenal siapa dirinya aja susah, termasuk para orang tua sekarang juga mengalami hal yang sama banyak yang nggak mengerti memahami siapa dirinya sebagai orang tua yang sesungguhnya. Kalau paham, nggak mungkin kayak begitu,” imbuh Djarot, adik dari aktor dan sineas Slamet Rahardjo.

Sementara itu, Ketua STIKOSA – AWS  Meithiana Indrasari mengaku, perihatin beberapa karya konten kreatif fenomenal yang di produksi generasi jauh dari akar budaya bangsa kita. seakan-akan mengedepankan yang penting viral dan menghasilkan cuan banyak.

“Saya seorang pendidik dan saya seorang ibu, melihat apa yang sekarang ini disuguhkan oleh generasi muda di media sosial era digital ini, harus disampaikan sudah sampai taraf meresahkan. Makanya kita ambil topik hari ini yang penting viral, iya okey tapi ujung – ujungnya itu mungkin ingin produktif dan ingin cuan. ” tandasnya. 

Eros menambahkan, agar orang tua untuk terus aktif mendampingi dan mengarahkannya anak-anaknya dengan menjaga nilai- nilai yang baik. Sekaligus fungsi dan peran negara untuk mengawal masyarakat Indonesia di era digital ini, bukan hanya aparat dan TNI. Tetapi justeru peran wartawan atau jurnalis dan pers yang turut memberikan contoh nilai yang baik dan terus mengawalnya. 

“Kalau dulu atau sebelum era digital, TNI mempunyai peran utama untuk mengawal kebhinekaan masyarakat Indonesia. Tapi di era digital ini, justeru kalian – kalian dan tempat inilah (menunjuk kampus STIKOSA-AWS sebagai perguruan tinggi yang menelorkan para jurnalis generasi bangsa), yang mempunyai peran utama dan penting untuk mengawalnya,” ungkapnya.

Salah satu cara yang dapat dilakukan generasi muda saat ini dengan terus berkarya konten kreatif di media sosial dengan baik. Yaitu generasi muda dapat merubah pola pemikiran dengan istilah “reaktif” menjadi istilah “kreatif” dan meyakini keberadaan Tuhan sebagai teman terbaik dalam berkarya konten media sosial.

“Jadi apapun karya – karya konten yang dibuatnya, jika kita kreatif tentu kita tidak akan terpengaruh dengan hal – hal yang tidak baik. Jadi belajar dari konten – konten yang negatif itu tidak selamanya menjadi output yang negatif, kuncinya dimana? Ada di krreatifitas, percaya dan meyakini Tuhan sebagai teman terbaik kita dalam berkarya kreatif konten – konten media sosial,” pungkasnya.

Dialog Kebangsaan yang menghadirkan Eros Djarot sebagai narasumber tunggal, berlangsung di ruang Multi Media STIKOSA – AWS, merupakan kerja bareng STIKOSA – AWS, IKA (Ikatan Alumni) STIKOSA – AWS, Ngopibareng media online, komunitas Roemah Bhineka dan Seduluran Semanggi Suroboyo.

Baca juga: IKA Stikosa-AWS Kecam Aksi Teror Redaksi Tempo dan Kekerasan 2 Jurnalis di Surabaya

Editor : Redaksi



Berita Terkait