Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Legislator PKS: Jumlah Puskesmas di Surabaya Jauh dari Ideal

Legislator PKS: Jumlah Puskesmas di Surabaya Jauh dari Ideal © mili.id

Cahyo Siswo Utomo/Foto:MILI

Mili.id - Terkait fasilitas kesehatan (Puskesmas) yang belum menyebar dibeberapa kelurahan, Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Cahyo Siswo Utomo, mengimbau Pemkot melakukan pemenuhan upaya kesehatan secara terpadu, berkesinambungan, paripurna dan berkualitas

"Berarti secara sistem, kinerjanya akan optimal dan tercapai jika semua komponen nya berfungsi dengan baik. Jika satu komponennya melemah, maka kinerja sistem akan menurun atau kurang optimal." kata Cahyo melalui keterangan tertulis yang diterima Mili.id

Cahyo menegaskan, Puskesmas sebagai salah satu sistem kesehatan yang ada di Surabaya, harus memiliki kinerja yang optimal. Diawali dari rasio pemenuhan jumlah puskesmas dengan jumlah penduduk.

"Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 34 tahun 2016 terdapat rasio yang digunakan untuk pelayanan kesehatan. Rasio Puskesmas terhadap penduduk adalah 1 : 16.000." urai Cahyo

Maka, sambung Cahyo jika jumlah penduduk Surabaya, berdasar Data BPS tahun 2021 sebesar 2.880.284 jiwa, idealnya jumlah puskesmas di kota pahlawan ini sebanyak 180 puskesmas.

"Tetapi faktanya, saat ini jumlah puskesmas di Kota Surabaya baru 63. Ini masih jauh dari jumlah yang ideal." ketus Ketua Fraksi F-PKS ini.

Selain jumlah puskesmas yang masih jauh dari ideal, Cahyo juga menyoroti  jumlah tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat dan tenaga kesehatan yang lain di Surabaya juga masih jauh dari ideal.

"Kemudian jumlah RS yang ada di Surabaya ada sekitar 37 RS, dimana sebarannya masih belum merata, kebanyakan di wilayah pusat. Idealnya, sebaran RS bisa dilakukan secara merata, minimal terdapat 1 RS Pemerintah di tiap wilayah." beber Cahyo

Selain RS, fasilitas kesehatan berupa laboratorium kesehatan juga perlu mendapat perhatian pemkot. Karena di
Surabaya, baru memiliki satu laboratorium kesehatan. Menurutnya, masih jauh dari ideal, minimal terdapat 1 laboratorium kesehatan di satu wilayah.

"Kami mendorong Pemkot untuk terus berupaya dalam meningkatkan sarana kesehatan di Kota Surabaya." papar Cahyo

Karenanya, Pemkot lanjut Cahyo, bisa melakukan optimalisasi aset berupa gedung dan lahan milik Pemerintah Kota Surabaya, untuk dikaji dan kemudian bisa dioptimalkan untuk kepentingan warga.

"Terutama fasilitas kesehatan seperti puskesmas, RS ataupun Laboratorium Kesehatan." demikian tandas Cahyo.

Baca juga: Plh Kadinkes Jember Ke Malaysia Tanpa Izin, 2.000 Nakes Tidak Gajian April

Editor : Redaksi



Berita Terkait