Mili.i d - Ajeng Wira Wati Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Meminta dinas kesehatan (Dinkes) meningkatkan sosialisasi kepada keluarga yang memiliki balita usia 1 - 4 bulan untuk imunisasi Pneumonia. Sebab, menurut Legislator Partai Gerindra ini, harga untuk mendapatkan imunisasi relatif mahal.
"Penularan Pneumonia hampir sama seperti covid19," ujar Ajeng kepada Mili.id
Ajeng memaparkan, penularan Pneumonia melalui air liur yang dipercikkan dari bersin dan batuk. Maka ia berharap, ada target penurunan penyakit tersebut dalam waktu dekat ini.
"Semoga targetnya bisa ribuan sehingga bisa menurunkan kasus pneumonia anak di Surabaya." harap Ajeng.
Ajeng menjelaskan, untuk imunisasi bisa didapatkan di masing-masing Puskesmas terkdekat. Namun ia mengingatkan imunisasi terbatas. "Dari program pusat hanya 4,6 juta vaksin Pneumonia se Indonesia." jelas Ajeng.
Karenanya, Ajeng menekankan, agar vaksin digratiskan untuk anak-anak Surabaya, sebab kesehatan paru-paru merupakan hal yang penting. Apalagi situasi musim hujan yang lembab. Dari sudut pandangnya dapat tumbuh bakteri berbahaya.
"Meski gejala seperti flu biasa, tetapi bila terlambat diobati bisa memperparah radang paru atau Pneumonia." ungkap Ajeng
Menurut Ajeng, kasus Pneumonia di Surabaya tergolong tinggi, dan berbahaya bagi semua kelompok umur. Utamanya balita yang belum bisa berkomunikasi lancar. Menceritakan sejauh mana sesak nafas yang dideritanya.
"Menurut saya kasus Pneumonia di Surabaya tinggi." demikian katanya.
Copyright © Mili.id
Baca juga: Komisi D DPRD Kota Surabaya Sebut Galaxy Mal Tidak Layak Anak
Editor : Redaksi