Mili.id - Upaya Pemkot Surabaya, ingin membentuk karakter siswa melalui pembenahan pola pembelajaran, dikoordinasikan dengan dinas kesehatan. Sebab, menurut anggota Komisi D DPRD, Tjutjuk Supariono, hal itu untuk mengetahui dapat diserap secara efektif atau tidak.
Ia memaparkan, pembentukan karakter siswa melengkapi kurikulum Merdeka. Kendati begitu, ia menekankan agar konsepnya diracik sedemikian rupa, agar siswa tidak hanya capek dengan sajian mata pelajaran.
"Harus dibuat having fun, atau dibuat seperti sinau bareng," kata Tjutjuk kepada Mili.id
Menurut Tjutjuk, pembentukan karakter sangat penting, apalagi menyasar siswa SD-SMP di Kota Pahlawan. Dengan karakter, iya meyakini nilai nilai kebangsaan tidak akan pernah luntur. "Karakter itu jangan sampai luntur. Kita harus tetap punya watak, karakter bangsa ini yang nasionalis dan religius." paparnya.
Lantas legislator PSI ini mencontohkan. Ketika Timnas usia 17 selesai bertanding. Mereka mencium tangan orang yang lebih tua. Menurutnya, ini merupakan nilai atau norma yang tetap harus dirawat. Mengingat sudah mulai terdegradasi.
"Jadi ketika ada pembentukan karakter Indonesia yang dulu, ramah, sopan kan malah mencerminkan sesuatu yang baru." beber Tjutjuk.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan motivasi kepada 883 Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) SD dan SMP Negeri di Gedung Convention Hall Kota Surabaya.
Pada kesempatan itu, Eri meminta para guru untuk membentuk karakter siswa melalui pembenahan pola pembelajaran.
“Alhamdulillah guru - guru ini sudah diangkat menjadi PPPK, maka ada hasil, gaji, dan juga tunjangan yang kita berikan. Karena itu saya sampaikan bahwa mereka adalah orang - orang yang bisa menciptakan pemimpin yang memiliki akhlakul karimah,” kata Eri
Copyright © Mili.id 2022
Baca juga: Wujudkan KLA Dunia, Pemkot Surabaya Berpartisipasi Dalam Forum CFCI di China
Editor : Redaksi