Mili.id - Gempuran kemajuan zaman, teknologi, informasi dan komunikasi. Berdampak pada interaksi sosial anak-anak. Maka, Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah mengingankan, sekolah jadi tempat pembentukan karakter siswa.
Pembentukan karakter atau pembentukan profil pelajar Pancasila. Disebut project best pelaksanaan kurikulum merdeka. Diharapkan, benar-benar jadi solusi penguatan karakter. Melalui bakat dan minat anak. "Mudah-mudahan (krakter ini) tidak terkikis," beber Khusnul.
Sebab, siswa merupakan generasi bangsa. Mereka, menurut Khusnul, harus punya karakter kuat, berbudi luhur. Apalagi pada 10 November 2022, dengan dilaunchingnya penghapusan PR oleh Walikota Eri Cahyadi. Karakter siswa tetap bagus. "Di tengah gempuran, kemajuan arus teknologi informasi dan komunikasi," paparnya.
Khusnul menekankan, anak-anak juga perlu dipupuk iptek serta imtaq. Utamanya yang belum bisa mengaji. Mengingat pendidikan agama, memiliki pondasi cukup kuat. "Sedangkan di sekolah hanya dua kali tatap muka dalam sepekan," ujarnya.
Legislator PDIP ini menjabarkan, banyak ilmu yang bisa dipenuhi dan disempurnakan, melalui pendidikan di luar sekolah. Seperti TPA, TPQ sekolah minggu dan sebagainya. Dengan begitu, karakter arek Suroboyo, yang gigih dan gotong royong, mampu memberikan karakter yang kuat dan hebat. "Sebagaimana nama Surabaya sebagai Kota Pahlawan," demikian ujar Khusnul.
Copyright © Mili.id 2022
Baca juga: Eri-Armuji Unggul Lawan Kotak Kosong di Tempatnya Nyoblos
Editor : Redaksi