AH Thony
Mili.id - Untuk mencegah aksi tauran dan gangster di Surabaya, menurut pimpinan DPRD Surabaya AH Thony, penanganannya tidak jauh beda saat serangan pandemi Covid-19.
"Walaupun kita tahu Surabaya ini protektif, dan imunitas sosialnya sangat tinggi." kata Thony beberapa waktu lalu.
Namun, ia tetap mengimbau, ada langkah antisipasi yang harus dilakukan, untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat, serta penyelesaiannya pun cepat dan tepat. "Ini perlu kita lakukan," beber legislator Partai Gerindra ini
Upaya tersebut, sambung Thony, pemkot perlu melakukan langkah 3T. Yakni testing, tracing dan treatmen. Dengan identifikasi pembatasan skala kecil, bahu membahu dengan masyarakat dan stakeholder yang ada.
Apalagi Surabaya sudah terbiasa
dengan hal itu. "Sehingga Pak RT nanti juga akan bergerak dengan sendirinya untuk mengantisipasi," demikian beber Thony
Melansir laman Surabaya.go.id, pemkot bersama Polrestabes Surabaya menggelar Diskusi Panel dengan Forkopimda Surabaya dan semua stakeholder Surabaya di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya, Rabu (14/12).
Mereka merumuskan solusi dan langkah-langkah mengatasi kelompok remaja bersenjata di Kota Pahlawan.
Baca juga: Yona Disambati Warga Surabaya Barat Soal Dukungan Permodalan Bagi UMKM
Pada kesempatan itu, Eri menjelaskan Kota Surabaya harus menjaga harga dirinya, harus menjaga kotanya untuk tetap aman dan nyaman bagi warga Surabaya.
“Nah, menjaga harga diri itu kita harus bisa menyiapkan anak-anak kita menjadi anak-anak yang memiliki nilai-nilai kebangsaan dan memiliki akhlakul karimah dan memiliki agama yang kuat, karena kelak mereka ini akan menjadi pemimpin di kota ini. Dengan cara ini maka harga diri kita tidak akan diinjak-injak,” tegasnya.
Baca juga: Dewan Kota Surabaya Tekankan Pelayanan Pemerintah Harus Lebih Baik
Editor : Redaksi