Mili.id - Kepala Bapenda Surabaya, Musdik AS mengaku, pihaknya harus kreatif untuk meningkatkan pendapatan pajak di sektor reklame. Seiring marakya pemanfaatkan media online (sosmed) sebagai ajang promosi.
Misalnya, pelaksanaan event, seperti konser. Menurut dia, saat ini nyaris tidak ada memasang baliho. Sehingga memaksa bagian pajak harus rajin membuka medsos. "Karena promosinya lewat jejarang sosial itu," beber Musdik di gedung DPRD Surabaya.
Musdik memaparkan, banyaknya promosi di medsos menjadi tantangan serius ke depan, utamanya beberapa retribusi semacam IMB. Pasalnya, sejak serangan pandemi Covid-19 bangunan besar itu retribusinya relatif minim sekali. Paling besar IMB dari bangunan tinggi.
"Jadi 3 tahun terakhir relatif sedikit ya retribusinya," ungkap Musdik.
Sementara, untuk penertiban reklame yang menunggak, ada tim tersendiri yang menanganinya. Ia menyebut, pihaknya hanya menangani baliho dan sebagainya. Sedangkan yang ber IMB, penertibannya gabungan antara Bapenda, Cipta Karya, Dishub, DLH.
"Termasuk Satpol PP," papar Musdik
Ia memaparkan, saat ini pihaknya sedang menyusun perbaikan dan mengevaluasi peraturan reklame. Sebab aturan yang dipakai saat ini, aturan yang lama sekali. Walau aturan tersebut, tidak bisa dikaitkan dengan pelanggaran.
Namun, dari beberapa penertiban yang telah dilakukan bersama Satpol PP, selama ini. Ia mengklaim sudah ada sekitar 200 bantip. "Tapi ada yang bisa dilakukan dan tidak, karena kesulitan teknis di lapangan," demikian ungkap Musdik.
Baca juga: Ancam Paus Fransiskus Lewat Medsos, 7 Orang Ditangkap Densus 88
Editor : Redaksi