Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Pendapatan PAD Tak Capai Target, Legislator PKS imbau Pemkot Lebih Kreatif

Pendapatan PAD Tak Capai Target, Legislator PKS imbau Pemkot Lebih Kreatif © mili.id

Aning Rahmawati, saat mimpin rapat dengar pendapat di Komisi C

Mili.id - Legilslator Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aning Rahmawati mengatakan, pendapatan PAD Surabaya terbilang kecil, karena 17% lebih dari pendapatan yang ditargetkan tidak tercapai.

Ia memaparkan, realisasi pendapatan atau belanja kota Pahlawan sebesar 90,1%, sedangkan untuk PAD 83, %. Harusnya urai Aning, pemkot pada 2022 menggalakkan kinerjanya, dalam rangka meningkatkan pendapatan. Sebab, pada tahun itu, serangan pandemi Covid-19 sudah tidak lagi mengganas.

"Ini tidak ada upaya inovatif dan kreatif, itu belum ada," ketus Wakil Ketua Komisi C ini.

Menurut dia, jika di cek balance, neraca belanja sebesar 90,1% persen itu, mencakup keseluruhan, mulai Komisi A sampai D. Khusus Komisi C, tambah dia, serapan anggaran dari 6 counterpart merupakan paling bagus. "Berdasarkan informasi TAPD, yakni Sekda Kota," tutur Aning.

Artinya beber Aning, mulai dari DLH sampai dengan AP, rata-rata 92-94%. Sehingga capaian ini patut diapresiasi. Sementara, ditinjau dari sisi cash flow-nya, Aning menyebut, TAPD sedikit menghemat. Sebab, dari prediksi silpa sebesar Rp834 miliar, hanya tercapai Rp186 miliar.

Untuk itu, ia menekankan, tahun ini pemkot (bapenda) harus kreatif juga inovatif, minimal ada target capaian dalam kurun waktu 100 hari pertama. "Maka, kita minta seluruh counterpart kinerjanya, 3 bulan kedepan seperti apa? Terkait silpa Rp186 miliar ini." ujar Aning.

Di samping itu, Aning juga meminta, counterpart bekerja secara proporsional, mengenai pembagian antar komisi. Karena kecilnya nilai silpa. Supaya kinerja pemkot 2022, yang hasil serapannya besar. Pada 2023, Dispenda diharapkan bekerja lebih ekstra lagi, untuk penguatan PAD.

"Karena PAD-nya minim ya, sebesar 83%," demikian ungkap Aning.

Baca juga: Komisi C DPRD Surabaya Sesalkan Sikap PT KAI Daop 8, Begini Duduk Perkaranya

Editor : Redaksi



Berita Terkait