Mili.id - Salah satu lift di gedung baru DPRD Surabaya, yang tak kunjung beroperasi, turut mendapatkan sorotan dari legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Buchori Imron.
Baca juga: Sinergi Pemkot Surabaya-DPRD Kawal Pelaksanaan Pilkada Aman dan Damai
Buchori mengatakan, bila penyebab tidak beropersinya lift lantaran perlu penambahan trafo atau kurangnya daya listrik. Menurutnya mudah diatasi. Hanya tinggal koordinasi dengan pihak PLN, ataupun sekwan dan dinas terkait. "Jika kewenangannya ada di situ," papar anggota Komisi C ini.
Pasalnya, bila lift dibiarkan begitu saja, tak difungsikan sama sekali, keberadaannya dianggap tak berguna. Sebab tidak bisa menyokong tingginya aktivitas di gedung baru ini.
"Jadi Percuma baru, ternyata tak bisa dipakai, apa artinya itu?" ketus Buchori.
Maka, ia menekankan, perlu adanya penambahan daya, dengan membeli trafo baru. Mengingat bila dipaksakan, sangat membahayakan, dan akan mengulang kejadian 2022 lalu, dimana Ketua Fraksi PKB, Minun Latif dan sejumlah tamu terjebak dalam lift hampir 3 jam.
"Itu sampai viral seluruh Indonesia, itu kan cukup memalukan," beber Bukhori.
Harga trafo baru, menurut Buchori tidaklah begitu mahal, kisaran antara Rp200-300 juta, dan pemkot dinilai mampu untuk menyelesaikannya. Sebab, nilainya tak sebanding dengan APBD Surabaya, yang mencapai Rp11 triliun, yang telah diteken bersama.
"Walikota Eri Cahyadi dan Wawali Armuji turun tangan dan tak perlu disidak lagi," demikian imbau Buchori
Baca juga: Bagi Tenaga Honorer di Seluruh Indonesia Segera Daftar PPPK 2024
Editor : Redaksi