Mili.id - Legislator PDI Perjuangan Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Niam bersama ISOKPAS (Arisan Kelompok Peduli Anak Stunting), Kecamatan Bulak, mengajak anak stunting piknik di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, pada Kamis, (12/1).
Pada kesempatan itu, anggota Komisi C ini, sekaligus menggelar pembagian bantuan asupan makanan dari ISOKPAS, dipadu dengan hiburan atau piknik dengan perahu wisata dari DKPP di THP Kenjeran. Agar suasana hati mereka senang, sehingga daya imun kuat dan kesehatannya makin membaik.
"Waktu pertama saya mendapat data anak stunting dari puskesmas, kita follow up lagi, sehingga terciptanya program ini." beber Ghoni.
"Namun saya pikir tidak hanya nasi kotak saja, karena pra stunting dan pasca stunting harus kita evaluasi bersama." tambahnya.
Mengingat, urai Ghoni kesukaan anak itu berbeda beda, dan ibu hamil yang tidak ada asupan gizi yang cukup. "Saya harap pasca ini tidak ada stunting lagi, paling tidak dalam jangka 3 bulan." tegas Ghoni.
Baca juga: Situbondo Sabet Penghargaan Terbaik Ketiga Penurunan Stunting Tingkat Nasional
Tidak hanya itu, Ghoni juga memberikan fasilitas kepada anak stunting dan orang tua. Yaitu bebas masuk THP Kenjeran tanpa dipungut biaya. Karena, dengan suasana hati senang akan mempercepat terserapnya asupan gizi yang sudah diberikan.
Dengan begitu, anak anak diharapkan cepat lolos dari kategori stunting. "Saya sudah koordinasikan kepada pihak THP, anak stunting dan ibunya masuk THP akan gratis." tambahnya.
Baca juga: Stunting di Surabaya Tinggal 1,6 persen, Wali Kota Eri Optimis segera Zero
Acara tersebut, dihadiri seluruh lurah di Kecamatan Bulak, Kader Surabaya Hebat, dan Kepala Puskesmas Bulak sehingga terjadi kolaborasi yang kuat untuk menghilangkan angka stunting di Kecamatan Bulak.
"Kami hanya minta dukungan dari njenengan semua, kondisi seperti ini tidak bisa dipertahankan percuma kita dorong tapi njenengan tersungkur dijaga pola makannannya. Memang sepele tapi ini adalah ilmu yang penting buat orang tua." ujar Manis, Sekretaris Kecamatan Bulak.
Pada kempatan itu pula, Kepala Puskesmas Kenjeran, Rosna, juga memberikan tambahan sosialisasi gizi kepada orang tua anak stunting. Agar mereka, dapat memberikan contoh dan pendampingan yang baik bagi anak.
"Pola makan anak itu akan mengikuti keluarganya, berarti orang tua harus belajar makan makanan yang sehat. Harus ada sayur, buah, dan protein." ujarnya.
"Kalau ibunya gak makan buah dan sayur maka anaknya kemungkinan juga ga suka makan buah dan sayur. Tolong hindarkan anak anak dari makanan manis dan asin seperti ciki yang gurih itu kalau bisa sebulan sekali saja." ujarnya
Menurutnya, di tahun 2023, menu makanan sudah diganti dengan makanan yang tinggi protein dan susu. Berdasarkan penelitian, makanan dan kudapan yang diberikan adalah protein lebih tinggi. Sehingga dapat mempercepat pertumbuhan anak.
Rosna juga meminta orang tua, ketika petugas gizi datang ke rumah mereka, agar melaporkan menu makanan yang diberikan. "Mana yang disuka dan yang tidak disuka." demikian.
Beberapa apresiasi, diberikan kepada Abdul Ghoni, seperti Lurah Kenjeran dan KSH Bulak.
Rully, Lurah Kenjeran, ia mengucapkan terima kasih, karena mengajak piknik keluarga anak stunting. Begitu juga dengan KSH, Lila, ia mengapresiasi Ghoni yang mengundang anak-anak stunting dan ibunya piknik ke ke THP Kenjeran.
"Harapan kami kedepannya, semoga Kecamatan Bulak bisa zero stunting." kata Lila.
Editor : Redaksi