Vensensius Awey/Foto:Mili
Mili.id - Surabaya yang berada di level 3 PPKM, akhirnya melakukan sejumlah pelonggaran di beberapa tempat wisata. Kendati begitu, Wakil Ketua DPW Nasdem Jawa Timur, Vensensius Awey meminta pelonggaran itu perlu dikaji sebaik mungkin.
Sebab, ia khawatir di tengah perjalanan waktu pelonggaran justeru terjadi tebang pilih, dalam hal ini Awey menyebut, apabila ada tempat hiburan satu yang ditutup. Maka seluruh tempat hiburan lainnya minta ditutup pula.
Baca juga: Surabaya Sabet 2 Penghargaan ICE 21 dan Indonesia International Arts Festival 2025
“Jangan hanya tempat hiburan milik pemerintah yang dapat prioritas dibuka, sementara tempat orang lain diminta tutup. Harus equal, ada keseragaman, karena ketentuan kebijakan tidak berlaku pada satu sisi tapi pada semuanya,” tegas Awey saat ditemui.
“Jangan sampai seperti Bromo dibuka, lalu tutup lagi karena ada lonjakan, jangan sampai terjadi euphoria dibuka secara meluas, kemudian Surabaya mendapat penderitaan lagi,” ungkapnya.
Di samping itu, dia juga menyoroti pengetatan peraturan yang harus diterapkan secara tegas. Ia mengimbau agar aturan tersebut, jangan sampai secara teoritis ketentuannya disampaikan untuk 100 orang. Namun pada kenyataannya, ternyata di dalamnya lebih dari 100 orang, dan tidak ada punishment, atau pengaturan yang jelas.
"Semua jangan hanya sekedar pengaturan di acara ini, terbatas 100 orang, acara ini 20 orang, namun kenyataannya melebihi kapasitas yang ada, ini akan jadi problem kita semua,” ujar mantan anggota DPRD Kota Surabaya periode 2014-2019.
Baca juga: Sinergi Digital Nasional Dimulai dari Surabaya, Eri Cahyadi: Aplikasi untuk Efisiensi
Awey mengatakan, saat kebijakan itu dilahirkan perlu ada monitoring, ketika monitoring dilakukan harus ada evaluasi, karena ini adalah satu paket.
“Jangan kemudian kebijakan diberikan, monitoring tidak ada, evaluasi tidak ada, saya khawatir nanti kembali ke level 4 dan Surabaya kembali kepermasalahan sebelumnya,” tukas Awey
Sebagai informasi: Pemkot Surabaya sudab menerapkan beberapa kebijakan nya terkait pelonggaran, Yakni dibukanya Kebun Binatang Surabaya (KBS) dengan kapasitas 25 persen, atau terbatas 2.000 pengunjung.
Baca juga: Munas VII APEKSI 2025, Surabaya Banjir Pujian Soal Kebersihan
Kemudian Taman Hutan Raya, dan Kebun Raya Mangrove yang saat ini dalam persiapan pembukaan.
Dan yang terbaru tempat olahraga gym, sudah dibuka dengan kapasitas 50 persen.
Editor : Redaksi