Sinau dan Ngaji Bareng, Bangun Karakter Anak, Tanam Sikap Toleransi Sejak Dini
Ashri Yuanita Haqie

Mili.id - Pemkot Surabaya telah menyediakan layanan fasilitas sinau dan ngaji bareng di Balai RW. 

Menurut Ashri Yuanita Haqie, Anggota Bapemperda DPRD Surabaya, dengan dimanfaatkannya ruang balai RW tersebut, sebagai wahana belajar, ia menilai sangat bagus, bahkan pihaknya sangat mendukung.

Namun, yang tak kalah penting, dari sudut pandangnya, pendidikan anak harus  dikuatkan dari barisan keluarga. Utamanya, menanamkan sikap toleransi beragama sejak dini.

"Sebab, kota Pahlawan merupakan kota yang majemuk." kata legislator PDIP ini.

Ashri berharap, dengan dimanfaatkannya ruang balai RW dan penguatan pendidikan  keluarga, dapat membentuk anak yang berakhlak. Sehingga bisa meminimilisir aksi tauran, gangster dan tindakan meresahkan warga.

Pasalnya urai Ashri, sinau dan ngaji bareng, serta pendidikan keluarga, saling dibutuhkan, untuk membentuk karakter remaja. Utamanya peran orang tua, jadi panutan, karena faktor kedekatan emosional.

"Waktu luang orang tua kan lebih banyak daripada jam di sekolah," ujar anggota Komisi C DPRD Surabaya ini.

Ashri mengungkapkan, kenakalan remaja, salah satu faktor nya, disebabkan anak kurang mendapatkan perhatian orang tua. Sehingga mereka mencari perhatian dengan caranya sendiri.

Maka, ia mengingatkan, sesibuk apapun orang tua, hendaknha harus tetap memerhatikan anaknya, memberikan kegiatan positif, memfasilitasi hobinya. Namun ada upaya kontroling.

"Sebab, pengaruhnya secara psikologi sangat besar." demikian Ashri

Editor : Redaksi