Cahyo Siswo Utomo
Mili.id - Cahyo Siswo Utomo, anggota Komisi D DPRD Surabaya menyesalkan tindak kekerasan terhadap Anak Berhadapan Hukum (ABH) di shelter UPTD Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Surabaya.
Bahkan, ia blakblakan menyebut kasus tersebut, seperti pagar makan tanaman, walau telah ditindak tegas oknum pelakunya. Pasalnya, papar Cahyo, UPTD itu, harusnya bisa menjaga keselamatan dan melindungi anak.
Namun, malah sebaliknya, justeru terjadi kekerasan pada anak penghuni UPTD. "Kalau boleh kita menyebut seperti pagar makan tanaman," beber Cahyo saat dihubungi Mili.id
Maka legislator PKS ini menekankan, harus dilakukan evaluasi, baik sumber daya manusia (SDM), mulai kesehatan mental dan kebiasaan nya. Kemudian, sistem monitoring dan pelaksanaan fungsi UPTD.
"Kami menilai, ada kelemahan monitoring pada dinas atau UPTD terkait." tukas Cahyo
Untuk menimbulkan efek jera, dan meminimalisir kejadian serupa dikemudian hari. Ia menyarankan ada tindak lanjut proses hukum. "Sebab, secara fungsi kita butuh UPTD itu," tegas legislator PKS ini.
Sementara, Wali Kota Eri Cahyadi ingin oknum petugas shelter, dihukum sesuai aturan yang berlaku. Karenanya, ia berharap proses tetap berjalan, kendati telah dipecat sebagai tenaga kontrak petugas shelter di lingkungan pemkot.
“Sanksi beratnya kita keluarkan. Namun hukum harus tetap berjalan, pemecatannya mulai dari kemarin, satu orang diperiksa,” ujar Eri. (rar)
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah: Perbanyak Kegitan Sosial Selama Ramadan
Editor : Redaksi