Mili.id - Maraknya kasus kekerasan terhadap anak akhir - akhir ini, di kota Pahlawan mendapat sorotan DPRD Surabaya. Salah satunya, kasus pengeroyokan salah satu siswa SMPN 11 Surabaya.
Ketua Komisi D, Khusnul Khotimah, menyesalkan permasalahan yang terjadi dalam sebulan ini. Padahal, ungkap legislator PDI Perjuangan ini, Surabaya tengah berupaya menjadikan kota layak anak (KLA) dunia dan kota ramah anak.
"Kasus ini jadi alarm. Sehingga semua bergotong royong untuk menyelesaikan," kata Khusnul.
Ia meminta, kasus tersebut hendaknya diselesaikan secara mediasi. Tak berdampak berkepanjangan, apalagi sampai ke ranah hukum. Pun juga sekolah telah melakukan upaya menyelesaikan.
"Kami berharap bisa diselesaikan dengan kekeluargaan,"harap Khusnul.
Maka, ia meyakini dengan pendekatan persuasif yang dilakukan Dispendik maupun DP3A-PPKB. Kasus kekerasan tidak ada lagi di Surabaya. Utamanya di kawasan Surabaya Utara yang kasusnya meningkat.
"Tentu menjadi pelecut agar lebih masif lagi pemkot untuk melakukan sosialisasi dan memetakan tingkat kerawanan daerah yang rawan kekerasan pada anak." demikian beber Khusnul.
Sebelumnya kasus kekerasan juga terjadi pada anak yang dilakukan oleh oknum Linmas penjaga anak berhadapan hukum (ABH) di shelter UPTD Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Surabaya. (rar)
Baca juga: Wujudkan KLA Dunia, Pemkot Surabaya Berpartisipasi Dalam Forum CFCI di China
Editor : Redaksi