AH Thony
Mili.id - Hasil pengawasan dan uji sampel makanan di Kya-kya, oleh BBPOM Kota Surabaya. Ditemukan satu makanan berasal dari produk kemasan, yang diduga suspek mengandung bahan boraks.
Pimpinan DPRD Surabaya, AH Thony mengatakan, dugaan produk yang mengandung boraks tersebut, sangat mengagetkan pihaknya. Pasalnya Bazar itu, sebagai momentum kbangkitan ekonomi di Bulan Ramadan.
"Namun, bila dugaan itu benar, sungguh pukulan berat bagi kami," kata Thony, Selasa
Sebab, beber Thony, selama ini pemkot mengklaim, selalu membikin pembinaan kepada pedagang. Bahkan saking bangganya, menggaungkan lahirnya pahlawan-pahlawan ekonomi.
Sayangnya, urai dia, ketika mereka sudah dibina, diterjunkan sebagai pelaku ekonomi disatu kawasan, dan ternyata masakannya diduga mengandung boraks. Justru ia mempertanyakan klaim pembinaan tersebut. "Memang dibina, atau pembinaanya yang tidak kena?" papar Thony.
Thony menilai, temuan BBPOM sangat memalukan, program kebangkitan ekonomi di Kota Pahlawan menjadi sulit. Karena masyarakat ragu, membeli makanan di Bazar tersebut. "Warga merasa pasti tidak aman," demikian Thony.
Melansir laman Surabaya, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Surabaya, Rustyawati menyatakan, pengambilan sampel makanan kemarin sore di Kya-kya yang dilakukan bersama Dinkes Kota Surabaya hasilnya belum final.
Rustyawati menjelaskan, hasil uji cepat pengambilan 30 sampel tersebut, satu yang suspek diduga mengandung boraks. “Saat ini masih kami teruskan ke laboratorium karena kan itu sampel basah, sehingga harus dikeringkan dulu, dibakar, jadi belum final, dan uji ulang di laboratorium,” kata Rustyawati. (rar)
Baca juga: Hari ini 98 Kepala Daerah Hadiri Munas VII Apeksi di Surabaya
Editor : Redaksi