Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Sarasehan dan Tadarrus Budaya, 'Sudah Bebas Masalahkah Anak-anak Surabaya?'

Sarasehan dan Tadarrus Budaya, 'Sudah Bebas Masalahkah Anak-anak Surabaya?' © mili.id

Sarasehan dan Tadarrus bersama yang dirangkai dengan teaterikal puisi

Mili.id - Tadarrus Budaya, Komunitas Swaramantra kembali mempersembahkan pembacaan puisi teaterikal, dan diskusi dengan tajuk ‘Sudah Bebas Masalahkah Anak Anak Surabaya?’ di Galeri Surabaya Gedung Balai Pemuda Surabaya, Rabu sore.

Diskusi menghadirkan 3 pembicara, Ajeng Wira Wati, dari Komisi D DPRD Kota Surabaya, yang juga Wakil Ketua Pansus Perda Perlindungan Anak, Camilia Habiba, Ketua Fatayat NU PC Surabaya, serta Dedik Obenk, Peksosmas Jawa Timur.

Camilia Habiba mengungkapkan, ada beberapa masalah yang melibatkan anak anak di Kota Surabaya. Salah satunya hadirnya gangster yang menghebohkan warga.

Baca juga: Sejarah Tradisi Baju Baru hingga Bagi-Bagi THR saat Idulfitri

Walau pemkot sudah melakukan tindakan pengamanan. Namun menurut Wakil Ketua Komisi A DPRD ini, yang belum dilakukan adalah monitoring secara terus menerus. Harusnya pemkot  melakukan pengawasan. "Agar angka kenakalan remaja itu bisa ditekan,” ucapnya.

Beragam kisah kenakalan anak-anak dipaparkan Dedik Obenk. Menurutnya  bukan anak yang bermasalah, namun lingkungan sekitar.

Dedik juga mengingatkan agar audien yang mayoritas kaum hawa ini memberi pembekalan pada anak anak perempuan, untuk menghindarkan dari kasus pelecehan yang kerap terjadi. 

“Bukan anak yang bermasalah, namun bisa jadi lingkungan, keluarga dan orang dewasa lah yang bermasalah sehigga menjadi permasalahan bagi anak,” ucapnya.

Sementara Ajeng Wira Wati mengungkapkan, upaya pemkot untuk mengatasi segala macam permasalahan yang terjadi pada anak, hingga dituangkan dalam peraturan daerah (perda).

Ia menilai, lima kali berturut-turut, Surabaya mendapat penghargaan kota layak anak, ini jadi bukti atau penegasan, sebenarnya sudah pantas menuju kota layak anak dunia.

Kendati begitu, dirinya menyadari perlunya keterlibatan semua elemen masyarakat, yang berkomitmen untuk benar-benar mewujudkan Kota Layak Anak tingkat dunia.

“Semua elemen masyarakat memiliki peran bisa berkontribusi mewujudkan Kota Layak Anak dunia,” tegasnya. (*)

Baca juga: Panduan Doa dan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga

Editor : Redaksi



Berita Terkait