Komunitas Capybrantas Gelar Aksi Damai Tolak Pencemaran oleh PT Daesang Ingredients

Komunitas Capybrantas Gelar Aksi Damai Tolak Pencemaran oleh PT Daesang Ingredients © mili.id

Aksi damai Komunitas Capybrantas di depan PT Daesang Ingredients

Sekitar 25 anggota Komunitas Capybrantas melakukan aksi damai di depan PT Daesang Ingredients (Miwon) yang berada di Jalan raya Driyorejo, Kabupaten Gresik, pada Kamis, 14 April 2023. Hal ini dikarenakan dalam penelitian yang dilakukan oleh komunitas Capybrantas, ditemukan bahwa kualitas air di Kali (Sungai) Surabaya yang merupakan anak sungai dari Brantas terdapat pembuangan limbah.

Setelah ditelusuri, pembuang limbah cair diduga PT Daesang Ingredients. Perusahaan asal Korea Selatan tersebut diduga membuang limbah cair yang belum terkelola dengan baik, langsung ke aliran Kali Surabaya.

Limbah yang dibuang oleh PT Daesang Ingredients mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan Plankton genus ”Lyngbya” “Oscillatoria” dan “Synedra”. Berdasarkan penelitian Narayana, et al. (2020), Plankton Genus Lyngbya akan cenderung banyak ditemukan (Blooming) di daerah perairan yang mengandung polutan tinggi seperti ammonia.

Lyngbya merupakan salah satu jenis Cyanobacteria yang artinya mereka memiliki sistem produksi racun alami yang dinamakan Cyanotoxins. Jenis racun ini tergolong pada jenis yang berbahaya ketika terkontaminasi pada trofik ekosistem yang lain. Hal ini didukung oleh hasil riset yang dilakukan oleh Poirier Laraby, Hudon Cristinae dan Gagnon pada tahun 2020, penelitian ini dilakukan di St.Lawrence, Kanada. Penelitian ini membuktikan bahwa Cyanotoxins pada manusia dapat menyebabkan gatal, gangguan serta iritasi pada sistem pernafasan.

Selain itu, adanya Synedra dan Oscillatoria pada perairan pembuangan limbah PT Daesang juga membuktikan bahwa adanya penurunan kualitas air. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Salazar Sanchez dan Rodriguez Algeria pada tahun 2023 ini yang menyatakan bahwa genus-genus ini tahan dengan adanya polusi di air. Dengan adanya temuan-temuan ini, meyakinkan kami terhadap dugaan PT Daesang Internasional yang membuang limbahnya tanpa dilakukan Treatment terlebih dahulu.

Setelah melakukan orasi selama beberapa saat, Komunitas Capybrantas yang diwakili oleh Fernando Ardiansyah selaku Koordinator Divisi Riset, Reni Dyah selaku Divisi Riset, Nisrina dan Aysah Seva selaku anggota, melakukan pertemuan dengan pihak PT Daesang Ingredients.

Pertemuan tersebut dilakukan di Meeting Room kantor PT Daesang Ingredients yang juga dihadiri Bapak Abdul Ghofur dan Timnya selaku perwakilan dari PT Daesang Ingredients.

“Hasil pertemuan ini sedikit mengecewakan, dikarenakan kami tidak diizinkan secara langsung untuk melihat sistem IPAL dan Water Treatment secara langsung,tutur Fernando selaku Koordinator aksi. (did)

 

 

Editor : Redaksi



Berita Terkait