Mili.id - Selama ramadan sampah di Kota Pahlawan mengalami peningkatan. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, kenaikan sampah mencapai 50 sampai 100 ton per hari.
Dikatakan, sampah itu didominasi sampah rumah tangga dan plastik. Karenanya, ia berjanji akan menyetop produsen sampah yang menghasilkan sisa makanan. "Seperti plastik untuk beralih penggunaanya," ujar dia, saat dikonfirmasi wartawan beberapa waktu lalu.
Sebab, ia tak memungkiri masih banyak warga yang tidak mematuhi Perwali Nomor 16 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik di Kota Surabaya. Untuk itu, pihaknya juga terus mengimbau, masyarakat tidak menggunakan plastik, serta tidak membuang sampah secara sembarangan.
Kendati begitu, ia berjanji nantinya sampah tersebut akan didaur ulang. "Ya kami akan mencari formula yang terbaik," tutur Hebi.
Sementara, paling banyak sampah yang masuk ke TPA Benowo, menurut Kabid Sarpras Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Mohammad Amin, adalah sampah plastik dan sampah organik, dari sisa makanan. Sehingga, pihaknya terus melakukan pemantauan dan rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Apalagi kondisi normal pasca pandemi Covid-19 banyak tempat makan atau restoran yang buka tanpa pembatasan. "Sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan berlebihan dan juga mengurangi plastik." Imbaunya.
"Seperti plastik air mineral sebaiknya menggunakan tumbler," tambahnya (*/rar).
Baca juga: Kelompok Mahasiswa Sulap Sampah Jadi Bahan Baku Penguat Bangunan
Editor : Redaksi