Mili.id - PDI Perjuangan Kota Surabaya mendaftarkan 50 bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPRD Surabaya ke KPUD setempat, pada Kamis.
Pendaftaran bacaleg tersebut mengusung tema “Gelora Kebangsaan Indonesia: Berkepribadian dalam Kebudayaan”.
Beragam atraksi seni-budaya mengiringi pendaftaran bacaleg PDIP Surabaya, yang diberangkatkan dari kantor DPC PDIP Surabaya jalan kaki atau long march menuju kantor KPUD di Jalan Adityawarman.
Sepanjang jalan diwarnai pawai budaya diikuti rombongan kader banteng yang mengular. Disertai kibaran bendera merah putih dan bendera PDIP banteng moncong putih nomor 3, perjalanan kaki itu semakin meriah. Menjadi tontonan bagi warga masyarakat.
Seni budaya yang ditampilkan mulai hadrah hingga kesenian reog menyemarakkan pendaftaran bacaleg PDIP Surabaya. Juga parade pakaian adat dari berbagai daerah di nusantara juga turut menyemarakkan.
Ribuan orang ikut mengiringi, mulai dari para pengurus PDIP di Kota Surabaya, level kecamatan, kelurahan, sampai akar rumput. Juga rombongan anak-anak muda, kaum milenial. Long march dipimpin langsung oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono dan Sekretaris DPC Baktiono.
Sebelum memulai perjalanan, rombongan diberangkatkan dengan doa yang dipimpin tokoh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Ada juga Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), organ sayap PDIP.
Sepanjang perjalanan dari kantor PDIP Surabaya menuju KPU, warga memberikan sambutan yang antusias. Banyak warga masyarakat mengabadikan momen tersebut lewat kamera ponselnya masing-masing. Tak sedikit yang menghentikan aktivitasnya untuk melihat beragam kreasi seni yang ditampilkan. Warga juga melambaikan tangan ke rombongan PDIP.
Salam metal dengan mengacungkan 3 jari, mewarnai perjalanan. Meriah dan ramai. Kader-kader PDIP Surabaya mendapat semangat dari warga masyarakat. Juga teriakan “Ganjar Presiden” bersahut-sahutan.
“Semangat, semangat, sukses ya,” teriak warga sambil mengacungkan salam metal 3 jari.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, mengatakan tema kreasi seni-budaya menunjukkan bagaimana komitmen PDIP dalam menggelorakan kesadaran budaya sebagai pembentuk kepribadian bangsa.
“Dengan wajah kebudayaan, kita bisa menggali nurani yang jernih, melihat masyarakat dengan mata batin yang bening, untuk kemudian selalu menempatkan kepentingan publik di atas segalanya,” ujar Adi, yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya.
Sebanyak 50 bacaleg didaftarkan, alias sesuai dengan jumlah kursi DPRD Kota Surabaya. Adi mengatakan, para bacaleg PDIP berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pengurus partai, kader, aktivis NU, aktivis Muhammadiyah, tokoh-tokoh kampung, hingga tokoh perempuan. Secara usia, para bacaleg PDIP juga beragam, menunjukkan keterpaduan antara tokoh muda dan tokoh senior.
“Kami juga memastikan 30 persen kuota perempuan terpenuhi, sebagai bentuk komitmen PDI Perjuangan dalam memberikan ruang bagi kaum perempuan untuk berkiprah di ranah publik,” papar Adi yang juga ketua DPRD Surabaya.
Adi optimistis perolehan kursi PDIP di DPRD Surabaya bakal meningkat, dari posisi saat ini 15 kursi hasil Pemilu 2019.
“Dengan konsistensi kerja kerakyatan, kami optimistis bisa menang spektakuler di Surabaya, baik untuk pemilu legislatif maupun pemilu presiden. Menang Pemilu, tambah kursi di parlemen dan Mas Ganjar Pranowo terpilih Presiden RI ke-8, meneruskan Presiden Jokowi,” ujar Adi.
Sampai di tujuan, kader-kader banteng diterima Ketua KPUD Kota Surabaya Nur Symasi, Komisioner Supriyatno alias Nano dan Agus Turcham. Juga Ketua Bawaslu Kota Surabaya Agil Akbar, Usman dan Novly Theysen. (*)
Baca juga: Konsolidasi PDI Perjuangan di Mojokerto Siap Menangkan Ikfina-Gus Dulloh
Editor : Redaksi