Arif Fathoni (tengah) di Jalan Adityawarman Surabaya
Mili.id - Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya, Arif Fathoni meyakini 50 caleg Golkar sudah mewakili nilai-nilai Keindonesiaan. Sebab terwakili oleh beberapa suku, lintas agama, perbedaan usia maupun profesi.
Di samping itu, latar belakangnya juga ada pengusaha, youtuber, aktivis perempuan dan pegiat media sosial. Bahkan, ungkap Fathoni, keterwakilan perempuan di atas 30%. Karena, sejak awal Partai Golkar punya tanggung jawab memunculkan dan memproduksi Srikandi hebat. Siap dikaryakan ke masyarakat, tidak sekedar tanggung jawab secara konstitusional. Namun, berangkat kesadaran kolektif.
"Ke depan, kalau politik kita mau sejuk, adem harus banyak srikandi perempuan di parlemen," kata Fathoni, pada Minggu.
Golkar tambah Fathoni, memaknai Pemilu sebagai ajang fastabiqul Khairat (berlomba-lomba dalam hal kebaikan). Karena pada akhirnya, setiap caleg Golkar yang terpilih jadi anggota dewan, bisa meningkatkan kerja-kerja politik kemanusiaannya. "Sehingga itulah yang kami harapkan, bisa jadi energi kita, kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar diringankan beban perjuangan." urai dia.
Fathoni menjabarkan, caleg Golkar banyak diisi anak muda, ada yang berusia 21 tahun dan 22 tahun. Berlatarbelakang pengusaha, ada juga eks Indonesia Idol. Ini, menurut Fathoni, menunjukan selama 4 tahun terakhir, Golkar Surabaya dianggap sebagai rumah yang teduh.
"Sehingga mereka melabuhkan hatinya, maju caleg Golkar. " tegas alumni Ubhara Surabaya tersebut.
Sebab papar Fathoni, Golkar doktrin perjuangannya selalu jadi partai tengah. Mengingat masyarakat sudah jenuh dengan keterbelahan anak bangsa, gara-gara polarisasi politik kebencian. Maka kalau masyarakat sudah lelah dengan politik kebencian, atau politik ke kanan dan ke kiri. Golkar sebagai ideologi tengah. Ia mengajak warga pilih caleg Partai golkar.
"Agar kita terus bisa mempersatukan Indonesia, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," demikian Arif Fathoni. (rar).
Baca juga: Warga Sawahan Surabaya Ingin PTSL Diadakan Lagi, Kuota Pemohon Ditambah
Editor : Redaksi