Mili.id - Kota Pahlawan belum sepenuhnya terbebas dari genangan air, apalagi baru-baru ini, tanggul sungai Banyu Urip jebol, yang bikin jalan Mayjen Sungkono tenggelam.
Terhadap hal itu, Sekretaris Pansus Raperda Perubahan PSU Abdul Ghoni Mukhlas Ni'am mengimbau, problem tersebut tidak dijadikan polemik untuk menyalahkan siapapun. Membangun Surabaya, seyogiaanya mengedepankan kebersamaan. Namun, tetap harus ada aturan yang tegas.
"Maka kami merekom, drainase di titik PSU baru harus tegas aturannya," kata Abdul Ghoni, pada Selasa.
Abdul Ghoni meyakini, bila tidak ada ketegasan, akan berdampak fatal bagi pembangunan. Sehingga ia menyerukan, masyarakat maupun pemerintah punya langkah antisipasi, untuk mencegah terjadinya genangan.
Sebab, tutur Ketua Bamusi Surabaya ini, kota Pahlawan topografi nya berada di bawah air laut. Dengan begitu, butuh penataan lebih seksama.
Tak hanya itu, Sekretaris Fraksi PDIP ini juga menegaskan, bangunan liar (bangli) juga perlu diatur. Menurutnya secara hierarki Bangli sudah melanggar. Sehingga dibutuhkan tindalan tegas. "Demi kemaslahatan bersama." demikian Abdul Ghoni. (rar)
Baca juga: Warga Medokan Wadul Soal Banjir Dampak Pembangunan RSUD ke Komisi C DPRD Surabaya
Editor : Redaksi