Mili.id - Trial Surabaya Night Zoo diakui memang memiliki nuansa berbeda, karena dibuka pada malam hari. Kendari begitu, menurut anggota Komisi B DPRD Surabaya, Alfian Limardi, tidak mendapatkan sesuatu yang wow.
Sehingga, ia mengaku pesimis, Night Zoo tidak menimbulkan kesan menakjubkan bagi user experience. "Memang suasana beda, tapi wow nya belum." tegas Alfian, saat dikonfirmasi, Rabu.
Di samping itu, Alfian meminta, pihak manajemen KBS memastikan apa saja barang bawaan pengunjung. Mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan, utamanya kepada hewan. Karena nuansanya minim penerangan.
Alfian juga mengaku, lampu kelap-kelip yang ditempatkan di atas hendaknya dikurangi. Sebab dinilai mengganggu, terutama bagi hewan di situ, yang notabenenya tidak terbiasa dengan pencahayaan malam hari.
Maka ia menekankan, lampu tersebut sebaiknya diletakkan di bawah. Kenapa? Lanjut Alfian, jalan tertentu di Night Zoo ada paritnya. Mirisnya lagi, urai dia, di situ tidak ada penerangan, sehingga khawatir bila pengunjung tidak hati-hati. "Risikonya menyebabkan luka," ujar legislator PSI tersebut.
Selain itu beber Alfian, ada sejumlah tempat duduk dari beton, juga tidak dilengkapi penerangan. Dari sudut pandangnya, ini berpotensi bikin kaki pengunjung cedera, bila tersangkut atau terbentur.
Terhadap hal itu, ia mendesak KBS segera melakukan dievaluasi, termasuk tiket masuk. Apakah dengan merogoh kantong Rp100 ribu - Rp150 ribu, sudah memenuhi daya beli masyarakat. "Nah ini beberapa PR yang harus dilakukan KBS," demikian Alfian.
Sebagai informasi: Pada Minggu (21/05). Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) melakukan uji coba (trial) Surabaya Night Zoo. Hadir Walikota Eri Cahyadi dan Komisi B DPRD Surabaya. (rar)
Baca juga: Sinergi Pemkot Surabaya-DPRD Kawal Pelaksanaan Pilkada Aman dan Damai
Editor : Redaksi