Mili.id - Pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK) mengeluhkan sepinya pembeli, utamanya SWK di pinggiran kota, seperti Gunung Anyar, Semolo dan diwilayah Surabaya barat.
Hal ini diungkapkan saat acara sambung roso, sekaligus Halal Bihalal yang digelar legislator PDIP, Anas Karno bersama paguyuban pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK) se Surabaya, beberapa waktu lalu.
Saat dikonfirmasi, pada Minggu, Anas mengatakan, momentum HJKS ke 730, hendaknya dijadikan ajang promosi, dengan memperhatikan kondisi SWK yang lagi lesu. Dinas terkait papar dia, harus berani melakukan terobosan, inovatif juga kolaboratif.
Baca juga: Profil Gus Hans, Dulu Jubir Khofifah Sekarang Digandeng Risma
Bagaimana memberdayakan sebanyak 1116 pedagang UMKM di SWK agar berdaya saing. "Intinya perhatian terhadap keberadaan SWK diperlukan." tegas Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya ini.
Anas menegaskan, sepinya pembeli di SWK, semata-mata tidak disebabkan faktor bangunan. Namun, sebutnya, juga belum adanya pendampingan intens dari pemkot. Maka ia menekankan, untuk membangkitkan SWK yang lesu, perlu ada ikon penggerak.
"Ikon penggerak itu masuknya pelaku usaha kuliner branded ke SWK. Sehingga menarik minat masyarakat," demikian Anas Karno
Poniman, Ketua Forum Kerukunan SWK Surabaya (FOKUSWKS) mengibaratkan kondisi sejumlah SWK 'hidup segan mati tak mau'. Namun, menurutnya, tidak sedikit pedagang di SWK hanya coba-coba berjualan, bukan sebagai pedagang tulen.
"Mereka ini bukan pedagang asli, hanya coba-coba. Saat tahu sepi pembeli mereka keluar dari SWK."
"Jadi memang tidak sedikit pedagang keluar masuk di SWK yang sepi," imbuhnya.
Harno Wakil Ketua FOKUSWKS menyampaikan, berdasarkan catatannya, hanya 15 persen dari jumlah seluruh SWK di Surabaya yang bisa benar-benar dikatakan hidup.
Di Surabaya barat, tuturnya, 7 hingga 8 sentra, Surabaya timur 4 sampai 5 sentra, kemudian selatan 2 hingga 3 sentra.
Sedangkan yang mayoritas hidup di Surabaya pusat. Terhadap hal itu, pedagang berharap, ada peran intensif dari pemkot. "Agar keberadaan SWK yang lesu ramai pembeli." pungkasnya. (rar).
Baca juga: Jumlah Fraksi di DPRD Surabaya Berpotensi Berkurang
Editor : Redaksi