Surabaya - Unit Mata Kuliah Umum (MKU) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar Seminar Nasional Kebangsaan bertema ‘Karakter Bangsa: Satunya Kata dan Perbuatan Refleksi Pemikiran Bung Karno’.
Kegiatan yang dihelat untuk memperingati hari lahir Bung Karno dan Bulan Pancasila, itu di Graha Widya Gedung R. Mohammad Yamin di Untag Surabaya. Selasa, (6/6/2023).
Baca juga: Rektor Untag Surabaya Prof Nugroho Raih Academic Leader 2024
Rektor Untag Surabaya, Prof. Mulyanto Nugroho, M.M, CMA., CPA. mengatakan bahwa kegiatan tersebut sengaja digelar karena sejalan dengan lima basis nilai Untag Surabaya yakni kejujuran, kreativitas, kebangsaan, keberagaman dan kecerdasan.
"Pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat membentuk juga memperkuat karakter bangsa,” ujar Prof. Nugroho.
Sementara itu, Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, J. Subekti, dalam sambutannya memaparkan bahwa implementasi nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa semakin menurun.
“Ini tantangan sekaligus komitmen Untag Surabaya untuk terus menanamkan cinta pada tanah air bagi anak muda Indonesia untuk menyongsong Indonesia emas di tahun 2045,” ungkap J. Subekti.
Seminar Nasional yang diikuti oleh 230 peserta itu dengan semangat memenuhi ruangan tersebut. Selain itu ada empat narasumber yang kompeten di bidangnya dalam seminar nasional tersebut.
Baca juga: Kini Kapolrestabes Surabaya Dijabat Kombes Luthfie Sulistiawan
Keempat nara sumber yang hadir diantaranya Sekjen IKAL Strategic Center, Laksda TNI (Purn) Dr. Surya Wiranto, S.H., M.H; Tenaga Profesional Bidang Kepemimpinan Nasional Lemhannas RI, Dr. Ir. Vita DD Soemarno, M.M.
Kemudian, Dosen Program Doktor Ilmu Sosial Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi Kusman, S.IP., M.Si., Ph.D,. Dan , Staf Ahli MPR-RI Direktur Pusat Studi Pemikiran Pancasila, Syaiful Arif, SHI., M.Hum. dan dimoderatori oleh Ketua Unit MKU Untag, Dr. Bambang Kusbandrijo, M.S.
Syaiful Arif menerangkan dalam pengamatannya bahwa kondisi pengamalan nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari saat ini hampir terkikis. “Di dalam konteks pembahasan nilai pancasila kita sedang mengalami surplus pembicaraan tetapi defisit pemahaman dan pengamalan,” ungkap Syaiful Arif dalam presentasinya.
Sejalan dengan Syaiful, Airlangga dari sisi akademis menyampaikan pentingnya menggali gagasan dan pemikiran Bung Karno di era digital seperti saat ini.
Baca juga: Mahasiswa Universitas Petra Surabaya Tewas, Disebut Ada Dua Orang Coba Bunuh Diri
“Demokrasi harus berjalan bersamaan dengan kesejahteraan sosial, ini adalah Sosio-Nasionalis yakni salah satu gagasan Bung Karno,” ungkap Airlangga.
Namun dari segi Geopolitik Indonesia saat ini, Laksda TNI (Purn) Dr. Surya meyakini dengan adanya penguatan karakter bangsa dari nilai-nilai Pancasila, Indonesia dapat melewati dan menghadapi resesi Global.
Sejalan dengan itu, Dr. Vita menerangkan ketahanan nasional bisa diraih dari merawat karakter bangsa di setiap diri masing-masing. “Ketahanan pribadi dan ketahan keluarga menjadi tumpuan ketahanan nasional,” pungkasnya.
Editor : Redaktur