Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Tujuh Faktor Penyebab Keterlambatan Penerbangan yang Perlu Dipahami Calon Penumpang

Tujuh Faktor Penyebab Keterlambatan Penerbangan yang Perlu Dipahami Calon Penumpang © mili.id

 

Jakarta – Lion Air Group menyampaikan penjelasan, bahwa keterlambatan penerbangan tidak diinginkan oleh siapapun, termasuk maskapai dan penumpang.

Baca juga: Ustaz Das’ad Latif Sapa Musisi Legendaris Fariz RM yang Mendekam Tahanan

Maskapai penerbangan terus berusaha mengurangi keterlambatan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpang. Namun, penting untuk memahami bahwa terkadang keterlambatan penerbangan adalah hal yang tidak dapat dihindari dan merupakan bagian dari industri ini.

Dalam sektor penerbangan, keterlambatan penerbangan bisa terjadi karena berbagai variabel yang mempengaruhinya, termasuk faktor internal dan faktor eksternal.

"Walaupun semua pihak berusaha menjaga keberangkatan sesuai jadwal, terkadang keterlambatan penerbangan bisa terjadi,"  Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro.

Dipaparkan Danang bila ada beberapa faktor penyebab keterlambatan penerbangan, pertama yakni cuaca Kurang Baik, salah satu penyebab utama keterlambatan penerbangan adalah cuaca yang tidak menentu.

Hujan deras, kabut tebal, badai petir, angin atau kondisi cuaca ekstrem lainnya bisa mempengaruhi keamanan penerbangan. Maskapai akan menunda atau membatalkan penerbangan jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk terbang dengan aman.

Kedua yakni penumpang tidak disiplin, penumpang harus mengikuti aturan maskapai penerbangan, tindakan melanggar aturan seperti bercanda bom, tidak ada surat kesehatan saat sakit dapat menyebabkan keterlambatan penerbangan.

"Tindakan bercanda bom dianggap serius dan mengancam keselamatan, sehingga maskapai akan menurunkan penumpang dan melakukan pengecekan tambahan pada pesawat," tambah Danang.

Tindakan penumpang yang merusak peralatan pesawat seperti membuka pintu darurat tanpa instruksi memerlukan penanganan yang serius. Meskipun hal ini menyebabkan keterlambatan penerbangan, prioritas utama adalah menjaga keselamatan semua penumpang dan memastikan pesawat beroperasi dengan baik sebelum melanjutkan perjalanan.

Ketiga yakni penumpang terlambat, kondisi ini berdampak terhadap keterlambatan penerbangan. Jika penumpang terlambat dan pesawat harus menunggu mereka, maka jadwal penerbangan akan terganggu.

Keempat yakni barang bawaan melebihi kapasitas, jika banyak penumpang membawa barang bawaan yang banyak atau berukuran besar, proses boarding pesawat dapat menjadi lebih lambat. Demi keamanan dan kenyamanan, penumpang dilarang meletakkan barang bawaan di kompartemen bagasi kabin yang tidak sesuai dengan nomor kursi. 

Penumpang diwajibkan meletakkan barang bawaan di dalam kompartemen bagasi yang berada di atas tempat duduk sesuai dengan nomor kursi yang tertera pada boarding pass. Apabila terlalu banyak barang bawaan, dapat memperlambat proses ini.

"Awak kabin harus membantu penumpang untuk menyusun barang bawaan mereka dengan aman dan efisien. Proses boarding bisa membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan," imbuh Danang.

Kapasitas bagasi kabin yang diizinkan adalah maksimum 7kg terdiri 1 item barang bawaan untuk setiap penerbangan. Apabila penumpang membawa barang bawaan yang banyak, terutama dalam penerbangan yang penuh, ada kemungkinan bahwa kapasitas bagasi di dalam kabin akan terbatas. Maskapai harus mengatur ulang bagasi penumpang yang melebihi kapasitas, yang membutuhkan waktu tambahan sebelum pesawat bisa berangkat.

Kelima yakni keterlambatan pesawat sebelumnya, jika pesawat mengalami keterlambatan sebelumnya seperti karena faktor cuaca atau kondisi lain, maka penerbangan berikutnya dengan pesawat tersebut juga akan terlambat. Keterlambatan dalam suatu penerbangan bisa mempengaruhi jadwal penerbangan selanjutnya.

Keenam yakni gangguan teknis, yakni faktor lain yang menyebabkan keterlambatan adalah masalah teknis.  Maskapai memprioritaskan keamanan dan kelayakan pesawat sehingga perbaikan secara tidak berjadwal harus dilakukan sebelum penerbangan dilanjutkan.

Baca juga: Momen Khofifah Bagikan Paket Lebaran dari Jusuf Kalla ke Masyarakat

Ketujuh yakni faktor operasional lainnya, contohnya adalah kepadatan lalu lintas udara yang menyebabkan antrean lepas landas dan mendarat, pembatasan yang diberlakukan di bandar udara, atau pemogokan (demo) di suatu wilayah yang mampu mempengaruhi operasional maskapai penerbangan.

Penjelasan dan Permintaan Maaf

Danang juga menjelaskan prihal maskapai memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai keterlambatan. Ketika maskapai menghadapi faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan, keselamatan penumpang dan kru adalah prioritas utama.

Dengan memberikan informasi yang jelas kepada penumpang, maskapai memastikan bahwa penumpang memahami alasan keterlambatan dan menyadari bahwa keputusan yang diambil oleh maskapai didasarkan pada keamanan dan kepatuhan terhadap aturan penerbangan.

?Pilot dan awak kabin menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatan penerbangan kepada penumpang. Mereka berkomunikasi dengan penumpang secara transparan, menjelaskan alasan keterlambatan dan memberikan bantuan yang diperlukan," papar Danang.

Permintaan maaf yang tulus dan komunikasi yang jelas adalah bagian dari upaya maskapai untuk memberikan pengalaman perjalanan yang terbaik meskipun terjadi situasi di luar kendali.

"Kompensasi keterlambatan penerbangan dijalankan sesuai ketentuan atau aturan yang berlaku," tambahnya.

Upaya mempertahankan tingkat ketepatan waktu penerbangan (on-time performance)

1. Perencanaan Jadwal: Maskapai melakukan perencanaan jadwal yang matang dengan mempertimbangkan waktu yang realistis untuk proses boarding, keberangkatan, dan kedatangan. Lion Air Group telah memperhitungkan faktor-faktor seperti kondisi cuaca, waktu yang dibutuhkan untuk prosedur keamanan dan lalu lintas udara untuk memastikan jadwal yang memungkinkan pesawat tiba dan berangkat tepat waktu.

Baca juga: Penerbangan Guangzhou-Surabaya Dirilis, Khofifah: Tingkatkan Investasi Banyak Sektor

2. Sosialisasi ke Penumpang: Penting bagi penumpang untuk memperhatikan aturan dan batasan yang ditetapkan oleh maskapai terkait dengan barang bawaan. Menyusun barang bawaan dengan baik dan mematuhi batasan kapasitas bagasi dapat membantu memperlancar proses boarding dan menghindari keterlambatan penerbangan.

Dalam situasi penumpang membawa barang bawaan yang banyak, kerjasama dan kesadaran dari penumpang mengikuti petunjuk dan prosedur yang ditetapkan oleh maskapai sangat penting menjaga ketepatan waktu penerbangan.

3. Pemeliharaan Pesawat yang Teratur: Maskapai melakukan perawatan pesawat secara teratur dan mematuhi standar keamanan yang ditetapkan. Pemeliharaan preventif yang baik membantu mengidentifikasi dan memperbaiki masalah teknis sebelum terjadi, sehingga mengurangi risiko keterlambatan yang disebabkan oleh kendala teknis pesawat.

4. Optimalkan Operasional: Lion Air Group bekerja meningkatkan efisiensi operasional. Ini meliputi pengoptimalan proses boarding, peningkatan koordinasi antara staf bandar udara dan awak pesawat, serta penggunaan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi dalam pemrosesan penumpang dan kargo, salah satu mempermudah proses ialah penumpang melakukan check in online.

5. Kolaborasi dengan Pihak Terkait: Maskapai bekerja sama dengan pihak terkait, seperti otoritas bandar udara dan pengendali lalu lintas udara, dalam memastikan kelancaran operasional. Semua pihak berkomunikasi secara teratur untuk mendapatkan pembaruan terkait kondisi cuaca, peraturan bandar udara, atau hal lain yang mempengaruhi ketepatan waktu penerbangan.

6. Manajemen Keterlambatan: Ketika terjadi keterlambatan, maskapai berusaha mengelola situasi dengan baik. Lion Air Group memberikan informasi yang jelas dan terkini kepada penumpang tentang alasan keterlambatan dan memberikan solusi alternatif, seperti pengaturan ulang jadwal atau kompensasi jika diperlukan. Maskapai juga berupaya mempercepat proses pembaruan jadwal agar penumpang dapat mengatur ulang rencana mereka dengan sebaik mungkin.

7. Monitoring dan Evaluasi: Lion Air Group terus memantau kinerja ketepatan waktu penerbangan melalui pengumpulan data dan analisis. Dengan melihat tren keterlambatan dan penyebabnya, maskapai mudah mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna meningkatkan tingkat ketepatan waktu penerbangan di masa depan.

Reporter: Redaksi

Editor : Aris S



Berita Terkait