Pengunjung melihat lukisan yang dipamerkan di pameran bertema Jejak Sang Fajar.(foto: Fahrizal Tito/mili.id)
Surabaya - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggandeng Adhicipta Art Community dan 28 pelukis asal Kota Pahlawan, menggelar pameran bertema Jejak Sang Fajar pada 12 hingga 21 Juni 2023, di Plaza Proklamasi Gedung Graha Wiyata kampus setempat.
Baca juga: Kasus Kredit Fiktif Rp5,18 Miliar di BRI Mulyosari Surabaya Dibongkar Kejaksaan
Selaras dengan tema yang diusung, pameran yang bertujuan untuk memeriahkan semarak peringatan bulan Bung Karno ini juga sekaligus menjadi persembahan dari Kampus Merah Putih untuk Sang Proklamator yang semangatnya tak kenal lelah dalam memancarkan sinar ke segala penjuru.
Pameran lukisan dibuka dengan penandatanganan prasasti oleh Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA.
Kegiatan ini turut dimeriahkan dengan orasi budaya yang disampaikan Eros Djarot, pembacaan puisi 'Aku Cucu Bung Karno' oleh D. Zawawi Imron serta tari Remo yang dibawakan UKM Tari Untag Surabaya.
Prof Mulyanto Nugroho menuturkan Bung Karno telah meninggalkan jejak yang mendalam bagi sejarah Indonesia dan menjadi inspirasi mengobarkan semangat persatuan bagi generasi penerusnya.
“Mudah-mudahan dengan seluruh rangkaian peringatan Bulan Bung Karno yang diselenggarakan Untag Surabaya bisa memotivasi dan menjadi penyemangat kita untuk melanjutkan perjuangan Soekarno,” ujar Prof Mulyanto Nugroho. Selasa (13/6/2023).
Disebut sebagai Kampus Nasionalis, Untag Surabaya terus berupaya untuk mengedepankan keutuhan bangsa. “Upaya yang sudah kita lakukan adalah dengan mengadakan kegiatan kebhinekaan, temu ilmiah tentang sejarah, adanya mata kuliah patriotik. Tujuannya kita ingin mencetak generasi nasionalis yang patriotik sesuai dengan ikon kampus ini,” lanjutnya.
Baca juga: Pemkot Surabaya Raih Opini WTP Ke-13 Berturut-turut dari BPK
Hal senada juga dikatakan Ketua YPTA Surabaya – J. Subekti, SH., MM. Menurutnya, terpuruknya bangsa bisa terjadi akibat melupakan sejarah dan kebudayaan.
“Oleh karena itu dalam pekan kesenian semacam ini menjadi bagian penting dari tujuan Untag Surabaya untuk melestarikan budaya Indonesia. Selain itu, semangat nasionalisme dan patriotisme Bung Karno harus menular ke seluruh lapisan masyarakat terutama anak muda, agar mereka tidak hanya hidup hedonisme,” paparnya.
Turut hadir Penulis Pameran Lukisan - Heti Palestina Yunani untuk memberikan pengantar mengenai pameran lukisan ini. “Yang biasanya kita tahu yakni Soekarno begitu mencintai keindahan, tetapi kita lupa bahwa Soekarno sendiri merupakan sebuah keindahan. Pemilihan pameran ini menjadi sesuatu yang monumental karena perjuangan Soekarno dalam memerdekakan Indonesia bisa kita nikmati melalui karya-karya ini,” ujar Jurnalis senior ini.
Inisiator pelaksana pagelaran seni lukis, Nuniek Silalahi menuturkan diadakannya pameran ini juga tidak lepas dari tujuan untuk memperhalus budi serta menanamkan kepekaan terhadap situasi sosial saat ini.
Baca juga: RPJMD Surabaya 2025-2029 Fokus pada Transformasi Menuju Kota Berkelanjutan
“Dengan mengenalkan lukisan ini diharapkan kita akan lebih memahami nilai-nilai ematerial kekayaan yang sebetulnya sudah kita miliki,” pungkas Nuniek.
Adapun harapan disampaikan oleh Ketua Adhicipta Art Community – Q Sakti Laksono, dirinya ingin mendampingi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa untuk menumbuhkan jiwa seni dalam diri mereka.
“Kampus ini kan tempatnya intelektual, jika kesenian ini tumbuh pada suatu tempat yang tepat akan memunculkan manfaat yang besar. Sehingga mereka perlu didampingi dengan seni dan budaya agar banyak lulusan yang berkebudayaan,” pungkasnya.
Reporter Fahrizal Tito
Editor : Aris S