Jasad Aura Enjelie dikeluarkan dari ruang jenazah. (Supriyadi/mili.id)
Mojokerto - Dokter forensik RS Bhayangkara Surabaya, dr Mustika mengatakan, jasad korban Aura Enjelie (15), sudah sulit dikenali karena tinggal tulang belulang.
"Kondisi mayat juga telah sulit dikenali karena sudah membusuk tingkat lanjut. Tinggal tulang," kata Mustika di RS Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto, Selasa (13/6/2023).
Baca juga: Koko Gagal Menikah Usai Coba Membunuh Kekasih di Mojokerto Hingga Ditangkap Polisi
Ia menambahkan, perkiraan kematian korban sudah lebih dari tiga minggu hingga satu bulan, terhitung hingga ditemukan dalam kondisi terbungkus karung di bawah jembatan rel kereta api Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Namun untuk memastikan identitas korban, pihaknya akan melakukan tes DNA.
"Perkiraan kematian sudah tiga minggu hingga satu bulan. Properti yang masih ada baju, celana, jilbab sama pakaian dalam. Untuk ciri-cirinya kita sesuaikan konfirmasi dari keluarganya. Bajunya kemeja lengan panjang warna hitam, celana panjang putih dan jilbab juga warna hitam," ungkapnya.
Baca juga: Pagar Kerajaan Majapahit Terindikasi Berada di Bagian Selatan Candi Brahu Mojokerto
Menurut Mustika, penyebab kematian korban asal Kecamatan Kemlagi, Mojokerto ini dikarenakan kehabisan nafas atau dicekik oleh korban.
"Bisa jadi, melihat sesuai luka-luka menyerupai luka dari tangan. Tes DNA tujuannya mencocokkan identitas karena wajah sudah tidak bisa dikenali, bagian tubuh juga sudah tidak utuh, jadi untuk memastikan identitas secara ilmiah memang harus dengan DNA tidak hanya dengan pakaian saja," pungkasnya.
Baca juga: 10 Tahun Alami Kekerasan Psikis, Ibu 2 Anak di Mojokerto Laporkan Suami ke Polisi
Reporter: Supriyadi
Editor : Aris S