Probolinggo - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo menjaring 15 pekerja seks komersil (PSK) yang sedang menunggu pria hidung belang. Belasan PSK itu diamankan dari 3 lokasi berbeda, Rabu (14/06/2023) dini hari.
Belasan PSK itu diamankan di lokasi yang biasa menjadi target operasi Satpol PP, diantaranya di Desa Plampang, Kecamatan Paiton; Desa Sindet Lami, Kecamatan Besuk; dan Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan.
Baca juga: Polres Probolinggo Kota dan Forkopimda Tanam Jagung Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Jabatan Fungsional Ahli Muda Satpol PP Kabupaten Probolinggo Mashudi mengatakan, jika anggotanya menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat), pihaknya mendapat aduan dari masyarakat, dari aduan tersebut langsung ditindaklanjuti.
"Dari 15 PSK yang kami amankan tadi malam merupakan wanita paruh baya. Selain para PSK yang kami amankan, juga dua muncikari juga kami bawa ke markas satpol PP," kata Mashudi.
Belasan PSK tersebut, lanjut Mashudi, beberapa diantaranya merupakan pemain lama. Sehingga setelah dicek kesehatannya oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo akan dikirim ke rumah rehabilitasi di Kediri.
Baca juga: Peras Kades di Probolinggo, Oknum LSM Ditangkap
"Ada pemain lama, pemain baru juga. Kalau untuk yang baru kami langsung kasih arahan agar tidak kembali ke tempat semula. Kalau hasil tes kesehatan HIV sudah keluar, baru kami kirim ke Kediri bagi yang lama," tutur Mashudi.
Sementara untuk tarif kencan, menurut Mashudi, para PSK mematok tarif pasaran. Satu kali kencan mereka meminta antara Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu dan biasanya itu sudah termasuk biaya kamar dan penyedianya.
Baca juga: Koni Kabupaten Probolinggo Optimistis Sambo Sumbang Emas di Porprov Malang
Tarif tersebut biasanya Rp 80 rivbu sampai 100 ribu untuk PSK-nya dan sisanya untuk penyedia kamar atau muncikarinya. "Mereka kami amankan saat sedang nongkrong di depan warung menunggu pelanggan," pungkasnya.
Reporter: Moh Ahsan Faradisi
Editor : Aris S