Pilpres 2024, Duet Prabowo-Airlangga Jawab Tantangan Zaman

Pilpres 2024, Duet Prabowo-Airlangga Jawab Tantangan Zaman © mili.id

Arif Fathoni (foto: Roy Ibrachim/mili.id)

Surabaya - DPD Partai Golkar Surabaya berharap dalam pemilihan presiden 2024 mendatang, duet capres Prabowo Subianto dan cawapres Airlangga Hartarto bisa terlaksana.

Hal ini seperti diuarakan Ketua DPD Partai Golkar Surabaya, Arif Fathoni bila sesuai hasil rapat kerja daerah (Rakerda) DPD Golkar Jawa Timur, dan selaras dengan Rakernas DPP Partai Golkar, menginginkan Airlangga Hartarto sebagai capres atau cawapres.

Baca juga: PPn Bakal Naik 12 Persen, Ini Kata Komisi B DPRD Surabaya

"Dalam Rakerda 38 kabupaten dan kota Partai Golkar se-Jawa Timur meneguhkan sikap, agar Ketum Partai Golkar Airlanggar Hartarto bisa menjadi capres atau cawapres," kata Fathoni kepada Mili.id, Kamis (22/6).

Duet Prabowo-Airlangga, sambung Fathoni, bisa mewujudkan pembangunan berkesinambungan, dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke capres ke-8. "Nah kunci kesinambungan pembangunan itu ada di Pak Airlangga," tegas Fathoni.

Fathoni menjabarkan, saat ini dunia sedang menghadapi situasi geopolitik global yang tidak menentu. Perang konflik Ukraina-Rusia belum selesai. Pun juga ketegangan politik Tiongkok dengan Amerika di kawasan Asia Pasifik.

Baca juga: Mulai dari Premier League hingga Ketum Ika Kimia Unesa Terpilih

"Tentu ini menciptakan ketidakpastian ekonomi setelah kita dihantam pandemi Covid-19," papar ekes aktivis LMND ini.

Masih menurut Fathoni, penugasan yang diberikan Presiden Jokowi, terhadap Airlangga, sebagai Menko Perekonomian dijalankan dengan baik. Sehingga ekonomi bangsa ini masih bisa bertahan di tengah situasi, geopolitik global dan ketidakpastian ekonomi.

"Nah tentu ini menjadi nilai lebih, bagi Pak Airlangga," ungkap Alumni Ubhara ini.

Baca juga: Lima Pelaku Vandalisme di Surabaya Diciduk Satpol PP, Ini Sanksinya

Maka, tambah Fathoni, bila hari ini ada capres yang berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan berkesinambung Jokowi, tapi cawapresnya bukan Airlangga, jargon itu sekedar lip service. "Hanya janji semata," beber Arif Fathoni

Reporter: Roy Ibrachim

Editor : Aris S



Berita Terkait