Surabaya - Menjadi sales promotor girl (SPG) hewan kurban di Kandang Sapi Widistia, Surabaya, sudah menjadi pekerjaan rutin bagi Cici Gabriella setiap tahunnya.
Pekerjaan tergolong unik, dan lazim ada ketika mendekati Iduladha itu, setidaknya sudah dilakoni Cici selama lima tahun terakhir, sejak 2019 silam.
Baca juga: Bayi Laki-laki Ditemukan Depan Panti Asuhan Imanuel Surabaya
Cici, gadis belia usia 18 tahun asal Deket, Lamongan kala ditemui mili.id itu, selesai menawarkan sapi-sapinya ke calon pembeli yang bertandang.
Cici menawarkan sapi kurban pada calon pembeli.
"Lolos mas," bisik lirih Cici kepada kami, disaat satu calon pembelinya kembali dan urung niat untuk membeli sapi yang ada di lapak Widistia tersebut.
Dari situ, Cici, gadis cantik dengan riasan tipis di wajahnya itu dan ramah senyum ini meladeni pertanyaan pertanyaan. Berada di tengah tengah barisan 80 ekor sapi, Cici mengatakan, bahwa semua pekerjaan harus kita syukuri.
"Enjoy saja, saya dapat belajar banyak hal soal bagaimana tatacara berternak Sapi," kata Cici kepada mili.id, di lapak dagang Widistia, Jalan Raya Kedung Baru Surabaya, Kamis (22/6/23).
Sedikit canda dan tawa di dalam obrolan, Cici tiba tiba menyampaikan, alasan mengapa dirinya memilih menjadi SPG sapi.
SPG hewan kurban memberikan makan sapi.
"Prinsip saya jika ingin menjadi orang sukses jangan gengsi, lakukan apa saja yang itu membuatmu senang dan nyaman," terang Cici.
Baca juga: Indonesia Tahan Imbang Australia
Lebih dalam, seorang gadis tamatan SMA itu mengungkapkan, bahwa menjadi SPG sapi bukanlah cita-cita yang ia idamkan selama ini.
Jauh di dalam lubuk hati terdalam Cici, dirinya ada harapan besar bila kelak dikemudian hari, dapat mewujudkan mimpinya menjadi seorang peternak sapi sukses.
"Kami belajar berternak sapi, serta mengenal banyak orang di sini. Kedepan, semoga saya bisa menjadi pembisnis peternakan sapi, dan sukses," harapnya.
Selain rutinitas yang diceritakan Cici, ternyata ia juga menyimpan pengalaman pahit selama menjadi seorang SPG sapi, yang mana dirinya pernah ditanduk oleh sapi.
"Suka dukanya banyak. Suka ketika mendapat pengalaman berternak. Serta dukanya, pernah kala itu saya hampir ditanduk sapi, ditambah pekerjaan SPG sapi ini melelahkan," jelas Cici.
Baca juga: Unitomo dan RS Ubaya Tandatangani MoU Tridharma Perguruan Tinggi
Sementara, Mad Yudi selaku Kepala Kandang Sapi Widistia itu mengungkapkan, ide SPG sapi ini awalnya bertujuan untuk menyediakan lapangan pekerjaan.
"Ide menggunakan jasa SPG sudah kita gagas sejak 4 tahun lalu, pertama ini bertujuan untuk membatu menciptakan lapangan pekerjaan disaat perekonomian sedang lemah waktu itu," ungkap mad Yudi.
Alhamdulillah, lanjut Yudi, dengan adanya jasa SPG disini, penjualan sapi selama 4 tahun lancar. Bahkan, keuntungan meningkat tajam.
"Alhamdulillah, kita juga menganggap semua SPG sapi disini senagai keluarga kami sendiri. Penjualan meningkat, pada tahun 2022 di momen idul adha kita laku sebanyak 300 ekor sapi," pungkas Mad.
Reporter: Rama Indra
Editor : Aris S