Surabaya - Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggandeng Surabaya Dev menggelar seminar pengembangan web fronted dan full stack.
Seminar bertajuk "Breaking the Barrier: Unleashing the Power of Fronted dan Full Stack Web Development" itu digelar di Theater Room Gedung Pusat Yayasan dan Rektorat Untag Surabaya pada Sabtu (24/6/2023).
Baca juga: Rektor Untag Surabaya Prof Nugroho Raih Academic Leader 2024
Kepala Program Studi Sistekin Untag Surabaya, Supangat mengatakan, seminar ini bermanfaat untuk memberikan pemahaman tentang keamanan aplikasi web terhadap mahasiswa.
"Seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan berharga dan pengetahuan praktis di bidang pengembangan web menggunakan framework popular dan ideal," ungkap Supangat melalui siaran tertulisnya, Minggu (25/6/2023).
Menurutnya, seminar ini memberikan kesempatan berharga pada mahasiswa dan masyarakat untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam mengembangkan web dan memperluas pengetahuan mereka tentang penggunaan framework.
"Acara ini menjadi platfrom yang bagus untuk memperluas jaringan dan berinteraksi dengan narasumber yang berpengalaman di industri. Peserta mendapatkan wawasan terkait tantangan dan peluang dalam karier di bidang pengembangan web," paparnya.
"Kami berharap seminar ini menjadi langkah awal yang bermanfaat bagi peserta untuk mengembangkan kompetensi atau portofolio peserta di bidang pengembangan web," sambung Supangat.
Seminar ini menghandirkan Arryangga Aliev Pratamaputra, Senior Software Engineer at Dailymotion dan Antoni Putra, Senior Software Engineer at Coding Wisely.
Pemateri pertama, Arryangga Aliev Pratamaputra menjelaskan front end developer adalah salah satu bidang pekerjaan pemrograman yang bertanggung jawab atas bagian depan alias tampilan dari sebuah website atau aplikasi.
Baca juga: Kini Kapolrestabes Surabaya Dijabat Kombes Luthfie Sulistiawan
"Seorang front end developer harus memahami bahasa pemrograman HTML (HyperText Markup Language), CSS (Cascading Style Sheet), dan JavaScript. Selain bahasa pemrograman, ada pula framework yang sering digunakan, yaitu React, Angular, atau Vue. Ketiga framework tersebut berguna untuk mengembangkan aplikasi web yang mudah dikelola dan terukur," jelas Arryangga.
Pemateri kedua, Antoni Putra memaparkan terkait Full Stack Developer yang merupakan sebuah profesi di mana seseorang memiliki keahlian untuk memperbaiki front-end maupun back-end dari sebuah aplikasi.
"Menjadi seseorang yang memiliki kemampuan di bidang Full Stack Developer akan memberikan nilai tambah di dunia kerja. Selain karena seorang Full Stack Developer dipercaya dapat menganalisa berbagai sisi bahasa pemrogaman jika terjadi suatu masalah pada website maupun aplikasi, profesi ini juga terbilang tidak pasaran dan hanya segelintir orang yang mendalaminya," ungkap Antoni.
Antoni menekankan pentingnya seorang Full Stack untuk memahami pentingnya kemampuan. Antoni menunjukan bahwa seorang Full Stack harus memahami front end dan back end.
Baca juga: Mahasiswa Universitas Petra Surabaya Tewas, Disebut Ada Dua Orang Coba Bunuh Diri
"Seorang Full Stack Developer harus memiliki kemampuan menguasai front end, back end, UI dan UX, serta mengelola database," tandas Antoni.
Reporter: Rachmad FT
Editor : Narendra Bakrie