Jombang - Meski menjadi korban pemukulan secara membabi-buta oleh teman sekelasnya, ternyata R (11) tidak menceritakan peristiwa yang dialaminya ke kedua orang tuanya.
Hingga sore, pulang mengaji R pun belum menceritakan peristiwa yang dialaminya. Sampai seorang tamu perempuan mendatangi rumahnya, dan bertemu dengan ibunya yang bernama Ismul Hayati (40).
Baca juga: Pria Situbondo Dikepruk Botol Miras di Kafe, Pelaku Ternyata Residivis Curanmor
Ditemui sejumlah jurnalis, Hayati menceritakan, awalnya pada malam hari rumahnya didatangi tamu perempuan yang mengadukan bila anaknya menjadi korban pemukulan oleh R.
Setelah itu, Hayati langsung meminta maaf sebagai orang tua R. Mengingat ia tak mengetahui perilaku anaknya di luar rumah.
"Anak saya itu gak cerita, dan saya gak tau awalnya. Tapi awalnya itu ada tamu di rumah, katanya anaknya itu dipukuli anak saya, terus saya minta nunggu R, pulang ngaji, sekitar pukul setengah enam," katanya, Senin 26 Juni 2023.
Usai R pulang ke rumah dari mengaji, sang ibu menanyakan kejadian pemukulan yang diutarakan tamu tersebut tadi kepada anaknya. Mendapat tuduhan itu R membantah cerita tersebut.
"Masuk ke sini nak ibu mau tanya. Ibunya teman sampeyan ini mengaku kalau kamu mukuli anaknya. Anak saya langsung membantah, katanya dia gak memukuli temannya, justru ia yang dipukuli S. Sambil emosi anak saya itu menceritakan," ujarnya.
Tak hanya itu, R menyebut jika temannya juga menjadikan korban pemukulan oleh S. Sama seperti dia.
"Yang mukul itu S, bukan saya yang memukuli Bu. Serius ya nak, kamu bukan yang memukuli. R menjawab iya Bu beneran aku dan temenku dipukuli sama S," tuturnya.
Padahal, sebelumnya Hayati mengingatkan R untuk tidak bermain di luar rumah. Tapi anaknya diajak S untuk membuat layang-layang di Dam belakang rumah.
"Ada yang datang terus bilang, diajak layangan di Dam. Tau-tau saat sore R pulang dan anaknya itu rebahan di lantai. Saat saya suruh ke sawah jalannya R sempoyongan mas," ujarnya.
Baca juga: Gegara Tatapan Mata Teman Kerja, Pemuda Surabaya Bablas Penjara
Setelah mendengar pengakuan R, Hayati dan tamu perempuan tersebut kemudian mendatangi rumah S yang ada di Desa Rejoslamet, Kecamatan Mojowarno.
Mengingat dalam video yang viral itu, Hayati mengaku tidak terima dan tidak tahan dengan perlakuan S terhadap R.
"Saya tanyak siapa yang mukuli R, terus R itu bilang kalau S yang mukuli, namun S ngaku kalau dia yang dipukuli R," tuturnya.
Bahkan, ia sempat bertanya pada S apa yang menjadi penyebab S tega memukuli R, secara brutal. Hayati menyebut jika S mendedam dengan R.
"Saya dendam sama R, karena saya pernah dianu sama R. Lah dianu itu diapakan sama R sampai tega memukuli R. S mengaku ada dendam itu saja," katanya.
Baca juga: Tabrak Pembatas Jalan Turuan Kutukan Sendi, Lansia Jombang Dijemput Ajal
Dan pada saat yang bersamaan ia mendapatkan video pemukulan yang dilakukan S kepada R. Video itu diambil oleh teman R yang SMP.
"Yang divideo itu saya lihat S mukuli R sampai menendang-nendang pakai kaki. Selain R itu sebenarnya ada lagi temennya yang dipukuli S. Yang temannya R itu lari jadi gak sampai luka parah," ujarnya.
Meski demikian ia mengaku sudah menandatangani surat pernyataan perdamaian dengan keluarga S, dan ada kompensasi Rp 4 juta, tapi masih diberi Rp 1 juta.
Seperti diberitakan sebelumnya, viral video aksi pemukulan anak, diduga terjadi di Mojowarno Jombang.
Reporter: Apriyanto
Editor : Aris S