Tim Robot FT Unesa Sabet Juara Tiga KRI Nasional (Foto: Humas Unesa for mili.id)
Surabaya - Tari Denok yang diperagakan robot buatan Tim Robot Fakultas Teknik (FT), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menorehkan prestasi dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) Tingkat Nasional 2023.
KRI Nasional berlangsung di Universitas Semarang pada 22 sampai 25 Juni 2023. Dalam kompetisi robot bergengsi itu, tim Azzahraly UNESA juara tiga kategori Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI).
Baca juga: Kasus Kredit Fiktif Rp5,18 Miliar di BRI Mulyosari Surabaya Dibongkar Kejaksaan
KRSTI merupakan kompetisi perancangan, pembuatan dan pemrograman robot yang disertai dengan unsur-unsur seni dan budaya bangsa Indonesia khususnya seni tari yang telah terkenal di bumi pertiwi. KRSTI merupakan satu dari tujuh kategori yang dilombakan dalam KRI tingkat nasional 2023.
Dosen pembina, Muhamad Syariffuddien Zuhrie menyebut bahwa masuk dalam posisi tiga besar nasional dalam kategori itu merupakan suatu perolehan yang spesial bagi timnya. Tentu itu tidak mudah. Sebab timnya harus bersaing dengan 393 tim dari 191 perguruan tinggi se Indonesia.
Timnya sadar betul itu sangat kompetitif. Karena itu, timnya menyusun strateginya sejak November 2022 dengan beberapa algoritma baru. Tim Azzahraly mencoba beberapa algoritma baru dan beberapa penambahan komponen hingga menciptakan tampilan gerakan yang lihai.
"Pembaruan kita lakukan bertahap mulai merubah bentuk desain kepala robot, mengganti beberapa hardware seperti PCB (printed circuit board)," ujar Syarif-sapaan Muhamad Syariffuddien Zuhrie, Senin (3/7/2023).
Dia menambahkan, PCB memegang peranan krusial sebagai salah satu komponen minimum yang paling penting dalam sistem robot. Penggunaan PCB berperan penting dalam sistem robot, karena tidak hanya meningkatkan performa, tetapi juga memberikan fleksibilitas dan keandalan yang diperlukan dalam menjalankan berbagai aplikasi robotik.
Dalam kompetisi itu, tim Azzahraly menampilkan tari Denok Semarang. Tarian ini sangat dirasa paling cocok dengan keluwesan robot yang memadukan unsur seni dan teknologi. Keberhasilan ini menjadi bukti akan keunggulan dan dedikasi mahasiswa UNESA dengan merancang hingga robot bergerak semirip mungkin dan tidak patah gerakannya dalam menari.
Hal itu juga menjadikan keunggulan tersendiri dengan robot lainnya yang sedang bertanding.
Baca juga: Pemkot Surabaya Raih Opini WTP Ke-13 Berturut-turut dari BPK
"Tari Denok yang dihadirkan ini tidak hanya menggugah emosi dan keindahan seni, tetapi juga menggambarkan perpaduan harmonis antara tradisi dan inovasi dalam dunia seni tari," terangnya.
Syarif itu menyebut banyak rintangan yang dihadapinya selain dalam proses perakitan. Pasalnya, tim beranggotakan 4 orang ini harus tetap konsisten untuk riset memberikan yang terbaik di samping membagi waktunya dengan kuliah.
"Ya walaupun jadwal yang padat dengan berbagai tugas kuliah, salut dengan mahasiswa yang juga membagi skala prioritas dan yang paling penting bisa tetap kompak dan solid hingga ajang final," ujar dia.
Setelah memenangkan kompetisi ini, Syarif mengatakan ke depan timnya akan terus melanjutkan riset lain untuk pengembangan robot lainnya. Pihaknya akan mengevaluasi dari kompetisi ini yang dijadikan sebagai riset selanjutnya.
Baca juga: RPJMD Surabaya 2025-2029 Fokus pada Transformasi Menuju Kota Berkelanjutan
Prestasi ini menegaskan posisi UNESA sebagai salah satu PTNBH yang berkomitmen dalam mengembangkan kreativitas dan keahlian mahasiswa di bidang seni dan teknologi.
Dia berharap ke depannya dapat membawa nama UNESA sebagai rumah para juara dengan memenangkan kompetisi lain di kejuaraan nasional maupun internasional.
Reporter Rachmad FT
Editor : Narendra Bakrie