Potongan kaki pemotor yang tewas tertabrak kereta api di Jombang ditemukan di Purworejo, Jawa Tengah (Foto: PT KAI)
Jombang - Seorang pemotor tewas tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.
Peristiwa terjadi saat Kereta Api Bima jurusan Surabaya-Gambir melintas di lokasi pada Rabu (12/7/2023) malam.
Baca juga: Seorang Pemuda Tewas Tergantung di Atas Tebing Pantai Badung Bali
Penyisiran bahkan dilakukan petugas dibantu warga hingga Kamis (13/7/2023) dini hari. Hal ini dikarenakan tubuh korban tercecer di sepanjang rel hingga 1 kilometer.
Kapolsek Sumobito, AKP Sulaiman menjelaskan, awalnya anggotanya mendapatkan laporan dari polsuska, terkait adanya seorang warga yang tertabrak kereta.
Sampai di lokasi, anggota dibantu warga melakukan penyisiran, untuk mencari bagian tubuh korban.
"Kita langsung mencari potongan-potongan tubuh korban. Karena kondisi jasad korban bisa dikatakan hancur, terpisah," ungkap Sulaiman.
"Sambil mencari identitas juga mengumpulkan potongan tubuh korban. Kita juga menemukan motor korban yang dalam kondisi terkunci stang, letaknya sekitar 200 meter dari potongan tubuh korban," tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban diduga sengaja menabrakkan diri ke kereta api.
"Menurut keterangan masinis, dia (korban) meninggalkan kendaraannya, langsung loncat ke arah kereta api," jelas Sulaiman.
Dengan bantuan Tim Inafis Polres Jombang, identitas korban akhirnya terungkap.
"Diketahui bahwa korban merupakan warga Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, atas nama Usman Yudi," ungkap dia.
Sementara Kepala Desa Japanan, Junaedi Catur Wicaksono membenarkan bahwa korban merupakan warganya. Katanya, sebelum peristiwa itu, korban sudah mengalami hal-hal yang di luar kebiasaan.
Baca juga: Korban Kedua Longsor di Jombang Juga Ditemukan Meninggal Dunia
"Keterangan dari bapak korban, kalau sudah dua mingguan ini korban sudah gak kerja, jarang mau mandi, dan sulit untuk makan. Dan istrinya tetap pulang," jelas Catur.
Dia menyebut bahwa saat itu korban diduga hendak menjemput istrinya yang berada di rumah orangtuanya di Kecamatan Kesamben.
Menurutnya, korban dikenal baik oleh masyarakat sekitar dan tidak pernah bikin ulah.
"Gak pernah aneh-aneh, pekerja keras orangnya. Gak pilih-pilih pekerjaan yang penting kerja apa saja asal dapat uang," ujarnya.
Jasad korban telah dibawa pulang keluarganya untuk dimakamkan.
Baca juga: Kisah Pilu Ibu di Jombang Melihat Suami dan Putrinya Tertimpa Longsor
Reporter: Elok Apriyanto
*Informasi di atas tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasi ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Editor : Narendra Bakrie