Surabaya - Setelah menyabet juara satu dalam Festival Film Surabaya, Komunitas Film Anak Kampung (KFAK Surabaya menggelar Screening Film dan Workshop.
Workshop ini rangkaian dari produksi film yang dirilis. Film tersebut berjudul "Ceritera".
Baca juga: Pastikan Bebas Narkoba, Prajurit Kodim 0830/Surabaya Utara Jalani Tes Urine
Screening Film dan Workshop digelar di Gedung KORIDOR COWORKING SPACE, Siola Lantai 3 Surabaya, Sabtu (15/7/2023).
Pembina KFAK Surabaya, Kiki Kurniawan mengaku bangga dengan hasil atau capaian kru KFAK hingga meraih juara satu dalam Festival Film Surabaya.
"Saya sangat bangga dengan mereka, artinya mereka ada progres dalam menjalankan roda organisasinya. Tidak hanya sekedar grudak gruduk kata orang Jawa, tapi mereka sanggup menyuguhkan karya yang bisa si apresiasi oleh publik dan itu adalah sebuah target terbentuknya Komunitas ini yaitu melahirkan generasi yang mumpuni di dunia Film meskipun masih berskala kecil," terang Kiki tertulis, Minggu (16/7/2023).
Sutradara film Ceritera, Bima Andi mengatakan, film ini menceritakan sebuah keluarga, yakni ayah dan anak yang mengalami problematika keluarga sangat susah untuk bertemu antara satu sama lain. Disebabkan sang ayah mengalami alzheimer.
Dalam rangkaian acara tersebut hadir pula narasumber untuk memberikan materi mengenai KeAktoran dan produksi film, yaitu Rio Eka dan Sol Amrida.
Mereka memberikan materi yang cukup sebagai fundamental untuk basic membuat film.
Mengupas tuntas adanya acara ini berkat dukungan berbagai pihak, seperti Disbudpar Kota Surabaya yang telah memberikan Fasilitasnya berupa Ruangan KORIDOR untuk memutar film dari KFAK.
Baca juga: Komisi A DPRD Kota Surabaya Pertanyakan Status Aset PD Pasar
Dalam Ajang Festival Film Surabaya, Tim KFAK mengaku tidak menyangka kalau film "Ceritera" akan menjadi juara satu. Sebab usia komunitas ini sendiri masih dua tahunan. Jadi memasuki dunia perfilman masih perlu belajar banyak.
Hal serupa juga dipaparkan musik director sekaligus Ketua KFAK Samsul Muarif Setiawan yang bercerita lebih jauh soal "Ceritera".
Menurutnya, ada beberapa kendala yang sekaligus menjadi tantangan, yakni masalah gear yang memang masih kurang memadai.
"Untuk soal gear itu kita memang berat kan, dari sisi harga cukup mahal, meski begitu kita dan teman-teman KFAK tetap berupaya berkarya seoptimal mungkin," kata Sam-sapaannya.
Sam mengaku sangat puas. Selama berproses dengan teman-teman KFAK Samsul mengatakan sudah tiga kali produksi semua kekurangan yang ada berubah menjadi tantangan.
Baca juga: Supeltas AFF Edarkan 3 Jenis Narkoba, Kini Meringkuk di Tahanan Polrestabes Surabaya
"Project pertama berjudul Seribu Keping dengan sutradara Kiki Kurniawan yang kedua "Mana" dengan sutradara Samsul Muarif Setiawan masuk dalam film pilihan Kemenparekraf, dan yang ketiga ini "Ceritera" dengan sutradara Bima Andi meraih juara satu, di Festival Film Surabaya," paparnya.
Untuk ke depa, harapannya pemerintah kota tidak segan segan memberikan dukungan kepada Komunitas Film Anak Kampung dalam mewujudkan cita-citanya untuk membawa surabaya sebagai kota yang di perhitungkan dalam dunia film nantinya mengingat antusias para pemuda Surabaya sangat tinggi dalam bidang yang satu ini.
Reporter: Roy Ibrachim
Editor : Narendra Bakrie