Surabaya - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tingkat SMA/SMK/SLB negeri/swasta Tahun 2023 yang diselenggarakan serentak oleh Pemprov Jatim meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai MPLS dengan peserta sekolah terbanyak.
Berdasarkan Surat Keputusan Muri Nomor: 11.070/R.MURI/7/2023, Pemprov Jatim menjadi pemecah rekor sebagai Pemrakarsa dan Penyelenggara MPLS dengan peserta terbanyak mulai dari Jenjang SMA, SMK, dan SLB.
Baca juga: Debat Kedua, Paslon Nomor 1 Sindir Khofifah, Luluk: Jatim Paling Banyak Kasus Korupsi
Total 3.395 sekolah yang mengikuti MPLS serentak tersebut. Rinciannya 710 SMA/SMK negeri, 2.498 SMA/SMK swasta dan 187 SLB negeri/swasta.
Piagam Penghargaan MURI diserahkan langsung oleh Representatif MURI Sri Widayati kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai dalam apel pembukaan MPLS jenjang SMA/SMK/SLB serentak di SMKN 5 Surabaya, Senin (17/7/2023).
Dalam MPLS ini juga dilakukan Ikrar Pelajar Anti Kekerasan dan Anti Perundungan. Menurut Khofifah, hal itu sangat penting untuk memastikan bahwa MPLS dilakukan dengan aman, nyaman, dan menyenangkan.
"Ikrar yang diucapkan oleh peserta MPLS tadi juga mengikat para siswa senior, mentor maupun guru. Artinya tidak ada kekerasan yang ditolerir baik yang dilakukan oleh senior, mentor maupun guru," jelas Khofifah.
Khofifah juga meminta para guru untuk mendidik siswa dengan kesantunan. Sebab, para siswa yang mengikuti MPLS kali ini kelak akan menjadi pemimpin negeri pada saat Indonesia Emas 2045.
"Saya juga berpesan untuk anak-anak agar jangan pernah mendekati narkoba. Untuk bisa meraih kesuksesan, anak-anak harus sehat fisik dan sehat rohani serta memiliki ilmu pengetahuan luas," tegasnya.
Selain itu, Khofifah juga menyerahkan piagam penghargaan kepada lima Siswa SMA Negeri 2 Surabaya atas prestasi medali emas dalam Japan Design, Idea & Invention Expo 2023. Prestasi tersebut berhasil diraih usai mengusung inovasi The Elderly Monitoring System with Artificial Intelligent (EMS-AI) 2.0.
"Terima kasih kepada lima siswa dari SMAN 2 Surabaya. Mereka menyiapkan format untuk akses kontrol lansia melalui AI," ujarnya.
Baca juga: Uji Coba Pertama, PSSS Menang Gulung Situbondo Selection 6-1
Dalam kesempatan itu, Khofifah melakukan seremonial penanaman dua pohon alpukat aligator dan mangga gadung di SMKN 5 Surabaya, yang diikuti tiap sekolah, sehingga total pohon yang ditanam serentak sebanyak 8.736 pohon.
Dilaksanakan pula pemberian santunan kepada anak yatim secara serentak. Setiap sekolah menyantuni 10 anak yatim dengan total keseluruhan sebanyak 23.449 anak yatim.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai mengatakan, ada beberapa sekolah yang sudah lebih dulu melaksanakan MPLS, ada juga yang belum.
"Terutama sekolah swasta. Ada yang masih proses menerima peserta didik baru sehingga hari ini belum melaksanakan MPLS. Ada juga yang penerimaannya sudah lebih dulu dan melaksanakan MPLS lebih dulu," jelas Aries.
Aries menambahkan, sebagai sarana kontrol pelaksanaan MPLS, setiap sekolah diharuskan melaporkan kegiatan MPLS setiap harinya kepada cabang dinas di setiap kabupaten/kota.
Baca juga: Debat Kedua, KPU Jatim Tidak Sediakan Videotron Diluar Gedung
"Jadi apapun hasilnya, sekolah harus mengupdate setiap hari, melaporkan melalui cabang dinas kita di tiap kabupaten/kota. Bila ada pelanggaran (terjadi kekerasan dan perundungan) akan kita tindak sekolahnya," tandas Aries.
Reporter: Rachmad FT
Editor : Narendra Bakrie