Waketum Gerindra, M. Ifran Yusuf Hasyim (Foto: Elok Aprianto/mili.id)
Jombang - Wakil ketua umum (Waketum) DPP Partai Gerindra, M. Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan) mengungkapkan sosok calon wakil presiden (cawapres) yang bakal mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Gus Irfan mengaku nama-nama yang saat ini beredar dalam survei yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei, masih dalam pengamatan di internal partai.
Baca juga: Presiden Prabowo dan Rektor Unesa Bahas SDM Unggul Wujudkan Indonesia Emas 2045
"Saya kira semua nama yang beredar saat ini mempunyai plus minus. Contoh semisal si A ini plusnya jaringannya bagus, tapi dia kurang bagus di akar rumput. Kemudian elektabilitasnya bagus, tapi dia punya kelemahannya di bidang ini. Semua ini masih ada plus minusnya," kata Gus Irfan ditemui di kediamannya di Jombang, Kamis (20/7/2023).
Menurutnya, Gerindra masih melakukan pendalaman terhadap sejumlah figur yang masuk dalam bursa bakal cawapres Prabowo.
"Nah, kita ini memilih mana yang memiliki plus yang bisa kita dorong naik. Dan negatifnya (kekurangannya) bisa kita minimalisir itu yang kita upayakan," ujarnya.
Meski demikian, dia mengaku bahwa Gerindra memiliki kriteria tertentu terhadap sosok figur cawapres yang bakal bersanding dengan Prabowo.
"Yang terpenting pasti kita berharap memilih orang yang sanggup menunjang suara (Prabowo) di pilpres nanti. Kluenya itu. Artinya elektabilitasnya yang baik," tuturnya.
Soal Erick Thohir yang memiliki kemampuan ilmu ekonomi yang bagus, Gus Irfan mengaku semua nama saat ini masih dalam pencermatan oleh partai. Dan setiap nama masih memiliki nilai positif dan negatif.
Baca juga: Cara Presiden Prabowo Memutus Mata Rantai Kemiskinan di Indonesia
"Makanya saya bilang tadi, semuanya masih memiliki sisi positif dan negatif. Tapi A,B,C,D calon itu, masih harus dikonsultasikan dengan PKB," kata Gus Irfan yang juga Ketua Umum Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira) itu.
Hal ini dikarenakan Prabowo merupakan figur yang memegang teguh komitmen. Sehingga nama cawapres yang bakal digandengnya masih harus dikomunikasikan dengan PKB.
"Pak Prabowo itu orang yang sangat komitmen. Jadi begitu kita sudah komitmen dengan PKB, maka apapun, siapapun calon untuk penetapan cawapres pasti dengan PKB pembicaraannya, dan harus kesepakatan dengan PKB. Artinya disetujui PKB," ujar cucu dari KH Hasyim Asy'ari tersebut.
Dia juga mengaku bahwa Sekjen Gerindra Ahmad Muzani sempat menyampaikan penentuan cawapres Prabowo, bergantung di PKB.
Baca juga: Bhabinkamtibmas Polres Probolinggo Kota Sambang Petani Padi
"Pak Sekjen kita mengatakan, kuncinya ada di PKB," tuturnya.
Disinggung apakah nantinya Gerindra bernostalgia seperti pilpres 2019 silam. Yakni Prabowo Subianto maju menjadi capres dan didampingi Sandiaga Uno sebagai cawapres, Gus Irfan mengaku bila politik itu dinamis. Sehingga kemungkinan apapun masih bisa terjadi.
"Tidak ada yang tidak mungkin di politik. Kalau semisal Sandi dibeking oleh PPP, berapa PPP kan 4 persen. Jadi kurang. Kita butuh 7 sekian persen. Tapi tidak ada yang tertutup, masih dinamis," tandasnya.
Editor : Narendra Bakrie