Surabaya - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengungkapkan bahwa tenaga pendamping desa di Jawa Timur bisa menapaki barometer positif, sebagai percontohan pembangunan desa se- Indonesia.
Hal itu dikatakan Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa PDTT, Yusra saat memimpin Training of Trainer (TOT) Pendamping Desa, di Whiz Luxe Hotel Spazio, Surabaya, Jumat (21/7/2023) malam.
Baca juga: Kejati Jatim Tetapkan Tersangka Baru dalam Kasus Korupsi PT INKA
"Saya berpandangan optimistis, pendamping desa di Jawa Timur bisa menjadi barometer positif percontohan bagi tenaga desa di daerah lain, terutama di luar Pulau Jawa," ungkap Yusra.
Menurut Yusra, 148 tenaga pendamping yang mengikuti TOT dari dua kabupaten, Gresik dan Bojonegoro akan diberi mandat untuk menjadi fasilitator pembangunan dan kesejahteraan di tingkat desa.
"Dilatih, ditempa, dituntut, agar bisa berbicara di hadapan umum dengan cara memfasilitasi Bimtek kepada para pegiat desa di daerahnya masing-masing," jelasnya.
Baca juga: Suara Khofifah-Emil Unggul 36 Kabupaten-Kota di Jatim, Berikut Data Lengkapnya
Untuk itu, lanjut Yusra, para pendamping desa yang mengikuti TOT dituntut berpegang teguh pada 3 prinsip, yaitu tegak lurus, disiplin, serta wajib patuh dan taat aturan.
"Kita harus tegak lurus dengan perturan yang ada di pusat. Kedua, pendamping desa harus disiplin, dan yang ketiga harus dan wajib patuh menjalankan tugas dengan memberikan pengawalan pembangunan," tegasnya.
Yusra menyebut bahwa tenaga pendamping desa di Jatim sudah cukup mumpuni, sehingga hasil TOT kali ini akan diduplikasikan kepada tenaga pendamping di luar Pulau Jawa.
Baca juga: Pj Gubernur Adhy Pastikan Pleno Rekapitulasi Suara Pilkada Jatim 2024 Lancar
"Kompetensi instruktur sudah dimiliki, kompetensi itu terdiri dari pengetahuan, kemampuan, dan keahlian yang sejalan dengan pola pikir serta tindakan. Sehingga, hasil ini akan diduplikasikan ke luar Pulau Jawa," pungkasnya.
Sekedar informasi, TOT yang diselenggarakan Kemendes PDTT untuk tenaga pendamping desa Gresik dan Bojonegoro itu diikuti 148 peserta. Kegiatan ini mengusung tema "Peningkatan Partisipasi Pegiat Desa dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun 2023".
Editor : Narendra Bakrie