Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Pemkab Probolinggo Soal Kelangkaan Elpiji 3 Kilogram: Hanya di Tingkat Pengecer

Pemkab Probolinggo Soal Kelangkaan Elpiji 3 Kilogram: Hanya di Tingkat Pengecer © mili.id

Elpiji 3 kilogram (Foto: Dok. mili.id)

Probolinggo - Kelangkaan elpiji 3 kilogram di sejumlah kecamatan di Kabupaten Probolinggo, disebut hanya terjadi di tingkat pengecer.

Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Kabupaten Probolinggo, Jurianto menyebut bahwa kelangkaan elpiji 3 kilogram itu hanya terjadi di tingkat pengecer.

Baca juga: Ban Meledak, Truk Bermuatan Kertas Terguling di Tol Paspro

Menurutnya, Pertamina, agen, maupun dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) tidak ada masalah. Untuk itu, persoalan ini akan dicarikan solusi.

"Kami (Pemda Probolinggo) akan mengatasinya dengan melakukan beberapa langkah. Sebab jika tidak ditangani, khawatir dimanfaatkan pihak-pihak kondisi kesulitan ini untuk mencari keuntungan," terang Jurianto, Rabu (26/7/2023).

Baca juga: Pencari Bekecot Temukan Granat Nanas Aktif di Probolinggo

Jurianto juga akan berkoordinasi dengan Pertamina untuk memantau distribusi elpiji melalui agen dan pangkalan. Oleh sebab itu, pihaknya meminta masyarakat untuk tidak terlalu memikirkan kesulitan elpiji melon dan tetap tenang.

"Kami harap masyarakat tidak panik dan membeli sesuai dengan kebutuhan. Tidak perlu resah, karena kesulitan ini hanya terjadi ditingkat pengecer, bukan distributor," pintanya.

Baca juga: Polres Probolinggo Kota Kembali Kirim Air Bersih untuk Warga Gili Ketapang

Pihaknya juga akan mensosialisasikan untuk peruntukan elpiji. Sebab, masih ada hotel, restoran hingga kafe yang menggunakan elpiji 3 kilogram, yang memang bukan peruntukannya.

"Jadi kalau hotel, kafe dan restoran masih pakai elpiji melon, hak masyarakat tidak terambil. Kalau jumlah pangkalan elpiji melon se Kabupaten Probolinggo ada 586 pangkalan dan akan terus dievaluasi, terutama wilayah yang ditenggarai kesulitan ini," pungkasnya.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait