Surabaya - Aspal di Jalan Pasar Kembang, Surabaya yang retak terangkat hingga menyerupai gunung meletus, ternyata dipicu penanaman pipa baru PDAM.
Penanaman pipa baru PDAM itu dilakukan di bawah Flyover Diponegoro sekitar pukul 05.30 WIB, Selasa (1/8/2023).
Baca juga: Program Studi Magister Manajemen Untag Surabaya Raih Akreditasi Unggul
Direktur Utama PDAM Surya Sembada, Arief Wisnu Cahyono meminta maaf kepada pengguna jalan di Surabaya atas kejadian tersebut.
"Ini kejadian yang tidak kami rencanakan," ujarnya kepada wartawan.
Menurut Arief, pihaknya akan berupaya mengatasi peristiwa itu dengan melakukan rekondisi seperti sediakala. Targetnya yaitu sebelum pukul 22.00 WIB hari ini.
Baca juga: Kodim 0830/Surabaya Utara Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H/2024 M
Dia menjelaskan, rehabilitasi pipa sepanjang 150 kilometer tersebut sudah dikerjakan sejak dua minggu lalu.
"Ada pipa yang usianya sudah tua dan ada kebocoran di situ. Baru bisa kami realisasikan tahun ini karena faktor kesulitan dan sebagainya," terang dia.
Penanaman pipa dilakukan menggunakan teknik pengeboran, tidak menggunakan galian terbuka. Pipa yang lama dibiarkan dan tidak diangkat. Namun pipa yang baru ditanam dengan cara ditarik mesin. Setelah pipa baru tertanam, tanah di atas pipa akan dipadatkan.
Baca juga: Posyandu Wethan Ceria Surabaya Sabet Juara 1 Posyandu Berprestasi Tingkat Nasional
"Kami sudah berupaya melakukan mitigasi supaya jalanan tidak terlalu macet. Tapi kemudian dalam pelaksanaannya, karena memang pada saat pipa baru itu ditarik, kami tidak tahu kondisi di bawah tanah, sehingga itu seolah-olah seperti meledak. Semua tanahnya terangkat," tandasnya.
Fenomena terangkatnya tanah hingga membuat aspal di Jalan Pasar Kembang seperti gunung meletus itu viral di media sosial. Rekondisi yang dilakukan PDAM yang dinas lainnya membuat arus lalu lintas di lokasi tersendat.
Editor : Narendra Bakrie