Aksi massa di depan Kantor Pemkab Sampang (Foto: Ist)
Sampang - Massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Sampang (GPS) melakukan aksi protes terhadap ucapan Rocky Gerung yang menghina dan merendahkan Presiden Jokowi.
Selain GPS, aksi tersebut juga diikuti massa dari Ikatan Cendekiawan Madura, DPD BNPM Sampang, dan Gerakan Pemuda Banyuates.
Baca juga: Merasa Tak Dapat Jawaban Soal Konflik Jalan, Massa Aksi Unras Wadul ke DPRD Jember
Para pedemo mendatangi Kantor Pemkab Sampang membawa mobil komando sebagai pusat orasi dan bendera. Juga poster-poster berisi kecaman terhadap Rocky Gerung, seperti 'Rocky Gerung Perusak Moralitas Bangsa', 'Jaga Wibawa Negara Tangkap Rocky Gerung', 'Rocky Gerung Dungu'.
Massa tersebut mengawali aksi dari GOR Sampang, lalu berjalan kaki menuju Kantor Pemkab sembari berorasi di sepanjang jalan. Setibanya di Kantor Pemkab Sampang, massa meminta kepolisian menghadirkan Bupati Slamet Junaidi dan Wakilnya Abdullah Hidayat.
Beberapa kali perwakilan dari Pemkab Sampang menemui korlap aksi, tetapi mereka menolaknya lantaran ingin aspirasinya langsung disampaikan kepada bupati dan wakilnya.
Sempat terjadi aksi saling dorong antara massa dengan kepolisian. Massa aksi sempat melempari batu, bambu yang dijadikan pengikat bendera, hingga sampah dan patahan tembok.
Holil Ramli selaku korlap aksi mengatakan bahwa pihaknya menolak keras hinaan yang dilakukan Rocky Gerung terhadap Presiden Jokowi.
Menurutnya, sebagai insan akademis, Rocky Gerung idealnya bisa arif dan bijaksana serta memperhatikan aspek etika dan gramatika dalam menyampaikan opini di ruang publik.
Baca juga: Massa Aksi Tolak Pembatasan Muatan 15 Ton Ancam Robohkan Pagar Kantor Pemkab Jember
"Kami berharap pihak berwajib bersikap tegas dan segera mengambil tindakan atas kesalahan saudara Rocky Gerung sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku," ujar Holil, Senin (14/8/2023).
Dia mengimbau kepada pengelola media massa dan penyelenggara platform media sosial agar lebih teliti dalam menyebarkan konten yang berpotensi menimbulkan kegaduhan publik.
"Kami berharap pesan ini bisa menjadi bahan refleksi dan kesadaran bersama tentang esensi perbedaan antara kritik dan hinaan, serta menjadi inspirasi dan upaya bersama untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif, beradab dan demokratis," tuturnya.
Holil juga mendesak lembaga pemerintah yang berwenang segera memproses dan mengadili Rocky Gerung. Menurutnya, pemerintah harus tegas melarang Rocky Gerung menjadi narasumber pada kegiatan atau acara yang bersifat umum.
Baca juga: 20 Januari 66 Tahun Lalu Rocky Gerung Lahir, Begini Kehidupan dan Kariernya
"Kami melarang keras Rocky Gerung untuk menginjakkan kaki di Pulau Madura," tegas dia.
Karena tidak ditemui bupati ataupun wakil bupati, massa kecewa meninggalkan Pemkab Sampang. Massa sempat meneriakkan tidak akan memilih lagi Slamet Junaidi dan Abdullah Hidayat.
"Aksi ini murni dari masyarakat dan tidak ada kepentingan dengan politik, baik Pemilihan Umum Tahun 2024 serta Pilkada Tahun 2024," pungkasnya.
Editor : Redaksi