Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Dosen UHW Perbanas Ciptakan Aplikasi LXP Inklusif Permudah Akses Materi Ajar

Dosen UHW Perbanas Ciptakan Aplikasi LXP Inklusif Permudah Akses Materi Ajar © mili.id

UHW Perbanas for Mili.id

Surabaya - Universitas Hayam Wuruk Perbanas menciptakan aplikasi yang dapat membantu siswa inklusi dan guru dalam mengajarkan serta mengelola materi pembelajaran berbasis digital.

Aplikasi yang dinamai Learning Experience Platform for Special Needs (LXP inklusif) itu diluncurkan dan diterapkan di Sekolah Inklusif Galuh Handayani, Kertajaya, Gubeng Surabaya.

Baca juga: PAM Surya Sembada Tetap Siaga Distribusi Air dan Pelayanan 24 Jam saat Libur Lebaran

Menurut Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UHW Perbanas, Romi Ilham, tata kelola di satuan pendidikan khususnya sekolah inklusif juga perlu terintegrasi dengan teknologi informasi. Sehingga aplikasi berbasis website itu bisa memudahkan siswa untuk mengakses video pembelajaran dari pergerakan wajahnya.

”Jadi ini semacam LMS (Learning Management System) dengan pengalaman belajar yang baru, menggunakan face recognition atau Learning Experience Platform,” papar Romi, Selasa (15/8/2023).

LXP Inklusif yang sudah terakses siswa berkebutuhan khusus dengan cara menggerakkan kepala (wajah). Saat meng-klik atau memutar video cukup dengan mengganggukkan kepala dan menggeser aplikasi dengan gerakan menoleh kanan atau kiri.

Baca juga: Sederet Komitmen Terminal Petikemas Surabaya dalam Wujudkan Pelabuhan Bersih

”Nantinya, video pembelajaran akan berputar dengan sendirinya. Video materi ajar itu dikelola oleh guru di sini sehingga bisa dikelola mandiri,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu guru Sekolah Galuh Handayani Ahmad Yusuf Wibowo mengaku aplikasi yang dibuat mahasiswa UHW Perbanas ini membantu dan memudahkan anak-anak mengalami banyak keterbatasan.

Baca juga: Bakti Sosial Alumni Puteri Indonesia Jawa Timur di Surabaya

Menurutnya, teknologi LXP Inklusif ini bisa membantu di sekolahnya untuk pembelajaran ke depan. ”Kemudahannya, kita hanya perlu menggerakkan kepala dan tidak harus pakai tangan. Jadi siswa di sini bisa mudah mengaksesnya,” kesan guru psikologi itu.

Diketahui, kegiatan tersebut merupakan realisasi Program Kedaireka Matching Fund Kemdikbudristek Tahun 2023. Adapun tim yang terlibat dalam kegiatan ini, diantaranya Romi Ilman, Hariadi Yutanto, Yudha Delonix Renzina, dan Eka Cahya Maulidiyah.

Editor : Aris S



Berita Terkait