Visi Indonesia di tahun 2035 adalah menjadi pusat pendidikan, pengembangan ilmu, dan aplikasi rekayasa sipil yang unggul di bidang prasarana perkotaan dan prasarana industri. Pemerintah Indonesia memprioritaskan sektor ini dengan mengalokasikan dana yang signifikan untuk riset dan pengembangan infrastruktur. Sebagai pusat pendidikan dan pengembangan ilmu sipil yang unggul, salah satu upaya yang dilakukan perguruan tinggi adalah mengembangkan kurikulum merdeka dalam Program Studi (Prodi) Teknik Sipil.
Kurikulum Merdeka memungkinkan mahasiswa untuk memilih kebebasan mata kuliah, kerja praktik, magang, pelatihan dan sertifikasi kompetensi yang sesuai dengan minat dan potensi. Sehingga mampu menciptakan lulusan yang memiliki pemahaman luas tentang berbagai aspek ilmu teknik sipil. Kurikulum Merdeka yang diterapkan Prodi Teknik Sipil Untag Surabaya yaitu melalui mata kuliah Kerja Praktik yang melibatkan mahasiswa langsung dalam suatu proyek dengan kurun waktu sekurang-kurangnya 2 bulan, dan 6 bulan untuk kegiatan magang.
Baca juga: Haru Iringi Wisuda dan Khatam Al-Quran MI Masjid Al-Akbar Surabaya
Teknik Sipil berperan penting dalam bertanggung jawab merancang dan membangun banyak sistem dan struktur penting yang mendukung masyarakat modern. Teknik Sipil mengerjakan berbagai proyek, mulai dari proyek infrastruktur skala besar seperti jalan raya, bandara, dan fasilitas pengolahan air, hingga proyek skala kecil seperti bangunan perumahan dan komersial. Penerapan teknologi juga menjadi bagian terstruktur dari Prodi Teknik Sipil dalam membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menghadapi berbagai masalah di bidang infrastruktur dan konstruksi.
Teknik Sipil memiliki ruang lingkup yang luas, mulai dari ilmu perancangan bangunan struktur bawah, struktur atas, bangunan keairan, perencanaan transportasi, menggambar teknik, perhitungan anggaran proyek dan pengaturan penjadwalan proyek dengan tambahan keahlian dalam aplikasi komputer (SAP, MS Project, Autocad, Sketchup). Mata kuliah Struktur menjadi ciri khas Prodi Teknik Sipil Untag Surabaya karena dilengkapi dengan berbagai laboratorium yang mendukung penelitian terkait Struktur dan Beton. Fasilitas belajar mahasiswa juga didukung oleh beberapa laboratorium belajar lainnya antara lain Laboratorium Geoteknik, Laboratorium Ilmu Ukur Tanah, Laboratorium Manajemen Konstruksi, Laboratorium Transportasi dan Keairan.
Untuk memfokuskan mahasiswa sesuai dengan bidang peminatan, Prodi Teknik Sipil Untag Surabaya memiliki 5 konsentrasi yang dapat dipilih, yaitu Bidang Rekayasa Struktur, Bidang Geoteknik, Bidang Rekayasa Transportasi, Bidang Rekayasa Sumber Daya Air, Bidang Manajemen Konstruksi. Perihal merancang, membangun, serta merenovasi, baik gedung maupun infrastruktur dengan tujuan menjamin kemaslahatan hidup manusia merupakan fokus dari Teknik Sipil. Dengan adanya beragam laboratorium dan konsentrasi ini, mahasiswa dapat lebih terarah dalam mengembangkan keahlian sesuai dengan bidang Teknik Sipil yang diminati.
Pembangunan infrastruktur berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi, pengingkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, wilayah, dan negara. Melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, pemerintah, penelitian, dan inovasi dapat menjadi sumber daya yang berharga dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi pembangunan infrastruktur di Indonesia. Lulusan Teknik Sipil harus mempertimbangkan langkah penting sebelum memulai pembangunan infrastruktur menggunakan Evalusasi Resiko Struktur dan Studi Kelayakan Bangunan.
Tujuan utama dari evaluasi resiko adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan bahaya dan mengukur tingkat keparahannya. Hal ini dilakukan dengan melibatkan Structural Analysis Program (SAP), pengujian laboratorium, Autocad, dan Sketchup. Evaluasi resiko juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti lokasi geografis, kondisi tanah, dan potensi ancaman alam seperti gempa bumi, dan banjir.
Baca juga: DSI YPTA Surabaya Raih 4 Sertifikasi Internasional
Langkah selanjutnya adalah melakukan studi kelayakan bangunan. Studi kelayakan bertujuan untuk mengevaluasi apakah proyek pembangunan infrastruktur tersebut layak untuk dilaksanakan dengann melibatkan analisis aspek ekonomi, teknis, dan lingkungan. Insinyur Sipil mempertimbangkan biaya pembangunan, biaya operasional dan pemeliharaan, serta manfaat ekonomi yang dihasilkan oleh bangunan tersebut. Analisis ini menggunakan metode seperti Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) dalam MS Project untuk menentukan apakah proyek tersebut menguntungkan secara finansial.
Penelitian dan inovasi juga mendukung Teknik Sipil Indonesia menghasilkan solusi dan teknologi yang lebih baik dalam menghadapi tantangan pembangunan infrastruktur. Prodi Teknik Sipil Untag Surabaya telah melakukan riset dengan beberapa mitra industri, seperti BRIN dan DUDI. Salah satu contoh riset unggulannya adalah pembuatan material beton dengan komposisi sesuai dengan hasil riset. Selain itu, demi menunjang peningkatkan kualitas dan efisiensi pembangunan infrastruktur di Indonesia, Prodi Teknik Sipil Untag Surabaya juga aktif dalam mengikuti kompetisi eksternal. Beberapa kompetisi yang pernah diikuti antara lain Finalis Lomba beton Civil Expo Petra, Lomba Beton Internasional yang diadakan oleh UNS, Finalis Lomba Bangunan Tahan Gempa Civil Expo Petra 2023, dan Lomba KBGI 2022 yang diselenggarakan oleh Puspresnas.
Bagaimana Peluang Karir Lulusan Teknik Sipil?
Prospek kerja Teknik Sipil terus berkembang dan beradaptasi dengan teknologi baru, material, dan kebutuhan masyarakat, menjadikannya bidang yang menarik dan dinamis untuk dikerjakan. Pertama, lulusan Teknik Sipil dapat terjun ke bidang Kontraktor yang mampu menguasai metode pelaksanaan konstruksi, ilmu dan teknologi di bidang ketekniksipilan sehingga mampu mengidentifikasi serta memecahkan permasalahan di lapangan sesuai dengan code yang berlaku.
Baca juga: Pengemudi Ojol Edarkan Narkoba, Sabu Disimpan di Bungkus Permen Rasa Kopi
Kedua, lulusan Teknik Sipil dapat menjadi Konsultan perencana/pengawas yang mampu merancang suatu konstruksi bangunan dengan memanfaatkan teknologi dan instrumen rekayasa modern, menguasai ilmu ketekniksipilan, metode pelaksanaan konstruksi sehingga dapat berperan sebagai pengawas yang mengacu pada konsep biaya, waktu, mutu.
Selain itu juga dapat menjadi Building Appraisal/ Analis Investasi dengan menguasai hardskill dan softskill dalam bidang Teknik Sipil, legal (hukum), feasibility study, investasi keuangan proyek, pengendalian mutu dan manajemen properti serta mampu memberikan solusi dan mengambil keputusan terkait permasalahan yang berhubungan dengan manajemen keuangan sehingga dapat berperan sebagai ahli bidang rekayasa dalam pengembangan investasi dan keuangan konstruksi.
Penulis: Faradlillah Saves, ST., M.T.
Ketua Program Studi Sarjana Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.
Editor : Aris S